“… Buat yang sedang atau pernah KECEWA, jangan berlarut-larut dalam KECEWA dalam tarbiyah, kalau yang COWOK berlama-lama KECEWA, bisa-bisa ia akan ke CEWEK,... dan bila CEWEK yang berlama-lama KECEWA, bisa-bisa ia akan ke COWOK… Nah, kalau seperti itu, dua-duanya nanti jadi KECOAK… Mau???”
Agar tak ada kamus untuk paragraf di atas, maka : Hadirkanlah sekompi atau lebih pasukan semangat hidup. Agar hidup tetap tegar, tetap hidup… Hidup akan indah, seindah harapan yang telah terniatkan di pagi hari.
Wahai sahabat, sudahkah anda mengawal semangat hidup, atau lebih dari itu… yakni mengawal kesadaran berislam anda?
Kesadaran berislam hanya dapat dikawal dengan baik melalu program terutinkan, bukan serampangan, yang kadang tak jelas arahnya… Program teritinkan? Ia adalah tarbiyah, wahai sahabat! Sudahkah atau masihkah anda tarbiyah??? Pertanyaan yang cukup menggelisahkan bagi sahabat yang berhenti tarbiyah… atau sedang tak tentu dan tak terdefenisikan.
Tarbiyah bukanlah segala-galanya. Ia pasti memiliki kekurangan, karena ia diisi oleh jama’ah manusia, bukan para malaikat. Siapapun ia, murabbi, bukanlah makhluk sempurna. Ia hanya mencoba belajar sama seperti mutarabbinya.
Murabbi, bukan pula malaikat yang senantiasa ikhlas pada Rabbnya. Ia kadang luput, khilaf dan silaf. Apalagi mutarabbi! Bersabar-sabarlah wahai murabbi, bersabar-sabarlah wahai engkau mutarabbi… Inilah pesan, pesan tak indah, konvensional… dari dulu hingga sekarang. Bersabarlah.
Bersabarlah bersama orang-orang yang berdakwah, orang-orang yang menyeru manusia menuju Tuhannya, mereka adalah orang yang tak terlalaikan oleh dunia, tidak tergoda oleh syahwat harta, jabatan, atas nama ‘
Banyak dari kita yang kehilangan tekad dalam mengawal semangat hidup, mengawal semangat bergerak menuju keindahan berukhuwah. Tidak sedikit pula yang kehilangan jejak-jejak nabawinya, kehilangan agenda tarbiyah di depan kalbu dan jasadnya.
Mereka? Mengapa seperti itu???
Siapa yang disalahkan? Tak perlu menyalahkan sesiapa, salahkan saja diri sendiri. Atau salahkan saja keadaan yang tak mendukung. Wahai sahabat, adakah terdengar di lubuk kalbumu?
Semoga yang di atas itu bukan cerita tak unik atas diri kita… Bila iya, tak usah malu wahai sahabat, masih ada waktu untuk menjadi pahlawan. Menjadi pahlawan untuk diri kita, hmmm, adalah kebanggaan!!! Hadirkanlah kembali pasukan pengawal semangatmu, meski tak sekompi, biarlah ia hanya satu, dua atau tiga saja, yang penting mampu, mampu menjadi dan akan… Bergerak dalam dunia tarbiyah, LIQA’, Mentoring, Halaqah, LQ, Agenda Mingguan/Pekanan, bersama murabbi dan sahabat-sahabat dakwah lainnya.
Sejauh yang telah kita ketahui, tarbiyah itu dari dulu sangat terstruktur, sangat jelas, baik sebagai murabbi dan mutarabbi beserta program-programnya yang terutinkan itu…
ALHAMDULILLAH, samapi juga pada ujung yang tak berujung… Ternyata tarbiyah alias LQ (Liqa’ = pertemuan, Halaqah = Bundaran, lingkaran) mampu memberi pencerahan. Hingga kita sebesar ini hari ini. Hingga pikiran yang dulunya sempit menjadi terbuka luas seperti saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar, tarbiyah… Syukran aduhai tarbiyah, ikatlah cintaku padamu!!!
Spesial ditulis untuk sahabat-sahabatku yang tercinta karena Allah SWT.
Ini goresan mendadak, tak sesempurna citra tarbiyah yang sebenarnya.
Ini adalah tulisan sederhana, yang seharusnya tak muncul,
Tak perlu dipublikasikan… Namun dengan rasa cinta yang mendalam, meski ia tak indah, tak layak, aku tulis saja… SEMOGA engkau membacanya…
2 komentar:
Mantap.... Sukses selalau untuk JHD
Alhamdulillah wa Subhanallah ..
Amma ba'du
Jazakumullah, saat-saat suntuk yang datang butuh mendapat oase siraman yang menyegarkan...
Saat gempar smangat ada, mengingatkan untuk saat suntuk ..
Jazakumullah
Posting Komentar