SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Jumat, 17 Juli 2009

LEMBARAN BARU DI JAMBI

Aku menulis dengan cinta, bukan cinta yang tak bersejarah.
Aku mengiringi langkah hidup dengan keindahan dari-Nya, meski tulisan ini tak mampu mengiringi keindahan itu. Meski ia tak bertuliskan tinta emas, namun tinta cinta, cukuplah itu sebagai penghiburnya… Sejati!

Ah, hidup boleh diceritakan, tetapi kisahnya adalah milik kita sendiri.
Anak itu, baru menginjak usia 11. Salut untuk hidupnya, di kedinian umur yang masih belum sekira sepersepuluh abad, ia telah mengalami kisah yang tak kalah jauh dari kisah sinetron yang dramatis. Ibunda tercinta meninggalkan hidup dan kehidupannya lebih cepat dari yang ia kira sebelumnya. Ia pernah bercita-cita, suatu saat kelak, di suatu kursi roda, ia melihat wajah ibundanya berseri-seri melihat aneka prestasi dan kebahagiaan masa remajanya, masa mudanya, hingga masa-masa indah ketika ia menghadiahkan cucu buat ibundanya setelah ia beristrikan seorang gadis yang shalihah. Tapi cita-cita itu, sebagaimana orang mengatakan ‘tak seindah impian’.




Di suatu Jumat menjelang Sabtu 1 November 1997. Petir kehidupan menyambar harapannya, ibundanya telah berpulang ke alam sana, memenuhi panggilan Rabb atas nama kematian dan ajal. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sungguh, duka yang dalam telah mewarnai hidup si anak kecil itu. Mungkin, bila Tuhan masih melapangkan permintaan untuknya, pastilah ia mengatakan, minimal “Ya Tuhan, jangan engkau ambil ibundaku, aku belum sempat berbakti padanya”, atau setidaknya ia berkata “Ya Tuhan, cukup sampai setelah EBTANAS saja engkau memisahkan kami”, namun takdir berkata tidak! Ibunda harus pergi, untuk selama-lamanya. Sambil berucap “Selamat Tinggal anakku, semoga hidupmu berbahagia”

Anak itu hidup tanpa seorang ibu untuk beberpa bulan, hingga ibu keduanya pun datang. Alhamdulillah, kasih sayang ibundanya yang baru memang tiada duanya. Ibarat ibu kandungnya telah kembali. Membesarkan dan mendidik, di setiap detik keikhlasan yang dimilikinya di sela-sela kesibukannya mengajari murid-murid SD di tempat ia bertugas. Ibu tiri, kejam? Tidak bagi anak ini. Rupanya Tuham memilih wanita istimewa untuk menggantikan profesi ibundanya yang telah pergi.

Hari telah berganti… Dengan berbagai perjuangan hidup yang tak sempat terceritakan dalam tulisan singkat ini. Semua berbalut suka dan duka. Seperti manusia biasa, tumbuh dan tumbuh. Uniknya, anak ‘malang’ itu tumbuh besar dalam didikan keagamaan yang lumayan kuat, alhamdulillah, di usia setahun setelah kepergian ibundanya, ia telah menyelesaikan membaca Kitab Fiqh yang ditulis Ulama Indonesia, Sulaiman Rasyid, terbitan DEPAG. Buku yang merupakan hadiah neneknya yang bekerja di Kantor Departemen Agama Kabupaten saat itu.

SMP dan SMA diselesaikan dalam waktu yang normal, 6 tahun. Segudang prestasi telah ditorehkannya, piala dan aneka piagam penghargaan telah memenuhi ruang-ruang rumahnya. Alhamdulillah. Hingga ia pun diterima di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas. Gelar S.Si diraihnya para awal tahun ini (2009). Anak itu, yang dulunya masih anak-anak, kini tak lagi berstatus anak-anak, apalagi bila dipanggil dalam status anak-anak. Sebutan Bapak, lebih layak disandangnya (cihuiiiy…), karena ia telah bekerja di sebuah perusaaan milik manusia-manusia asing (Taiwan) di pelosok Provinsi Jambi, PT. Lontar Papyrus, sebuah perusahaan bubur kertas dan kertas, yang bergabung dalam ‘pagar’ Sinarmas Group. Sebuah pengalaman yang patut diceritakan, hanya karena Allah SWT dan pertolongannya (Lihat Muhammad ayat 7). Sebenarnya, tidak sampai sebulan setelah ia diwisuda di Unand, panggilan bekerja pun datang. Alhamdulillah, doa-doanya terkabul, ‘untuk sementara’, karena cita-citanya bukan semata-mata menjadi Karyawan, apalagi bila disebut buruh pabrik kertas.

Tidak perlu menebak-nebak, pemilik blog julhasratman blogspot com itulah anak yang bercerita dan pemilik cerita itu. Ha, bukan anak-anak lagi. Cukuplah Tarbiyah yang mengantarkannya ke alam kedewasaan.

Inilah Lembaran Baru itu!

Bagian Jaminan Mutu (lebih kerennya Quality Assurance Section), merupakan tempat bekerja JHD saat ini, salah satu seksi ‘terhormat’ di perusahaannya. Mengapa? Karena mutu produk disandarkan pada hasil analisis orang-orang di bagian ini. Secara resmi, seksi/bagian ini dikenal resmi di perusaghaan dengan seksi Q/P (Quality of Pulp, mungkin…). Seksi ini dipenuhi oleh para ahli kimia, insinyur kimia, dan analis kimia. Gedungnya berada dalam naungan Departemen QRD (Quality Assurance, Research and Development). Seksi Q/P memiliki laboratorium kimia (ya, jelas lah…).

Ruangan-ruangan yang dimiliki oleh Q/P ada banyak macam : Chemical Preparing ; tempat mempersiapkan sejumlah bahan-bahan kimia yang digunakan dalam analisis rutin ataupun tak rutin, Volatile Room ; ruang yang sangat berbahaya karena di ruang inilah reaksi-reaksi kimia berbahaya dilangsungkan (wah, sepertinya di sinilah JHD lebih sering berada lho!, Shift Room ; ruangan para analisis untuk kegiatan analisis rutin (ruangan ini ber AC lho!) , Oven Room ; tempat memanaskan berbagai bahan-bahan, diantaranya furnace, oven, refluk, dll, Refreshing Room ; tempat meracuni diri sendiri (Biasanya, para perokok bebas membunuh dirinya…).


Disambung kapan.. kapan….
Atau sampai di sini saja… Juga boleh…

Oh ya, ada 3 pekerjaan utama bagi JHD saat ini :
1. Analisis Volatile Material untuk Chlor Alkali, Chemical Making, dan Recausticizing
2. Analisis Water and Waste Water untuk Recovery Boiler, Multi Fuel Boiler, Power Generating, Fresh Water, dan Waste Water Treatment.
3. Analisis Pulp untuk Wood Preparation, Pulp Making, Pulp Machine (Tentang ini, JHD masih sangat terlalu ‘hijau’, alias masih perlu banak belajar)

Demikianlah kesibukan JHD. Mudah-mudahan semuanya menjadi pembelajaran… Amin

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini