DAN PILIHAN ITU BEGITU BANYAK

Kira-kira setahun lalu, masa-masa “awal” ditarbiyah sebagai ADI (Aktivis Dakwah Industri), Guruku yang juga telah berprofesi sebagai ADI (Karyawan-red) sejak belasan tahun silam, memulai taujih pekanan beliau dengan kalimat “Ikhwatifillah, begitu banyak pilihan bagi kita, antara hadir di sini atau tidak hadir di sini”. Ya. Serempak dari kedalaman jiwa kami menjawab, shadaqta ya Ustadz! Dan di antara pilihan yang banyak itu, ternyata kami lebih memilih untuk hadir di sini, hadir dan duduk bersila, di tempat kita berkumpul tiap pekan di rumah atau mess ini, mengabaikan kesibukan-kesibukan kami mengurus dunia fana.

Ya, pilihan itu begitu banyak. Bahkan Allah mengabadikan dalam Al-Qur’an tentang ‘kerelaan-Nya’ bagi hamba-Nya untuk memilih dua jalan, silakan pilih. Meski di sana Allah mengatakan bahwa kerelaan Allah hanya buat satu jalan saja yakni pilihan bertaqwa. Ada jalan taqwa dan ada jalan kefujuran, bahkan ada jalan bagi mereka yang selalu menunggu-nunggu tidak mau memutuskan pilihan. Tarbiyah yang kami kenal adalah jalan taqwa. Bertahun-tahun ia telah mengantarkan jiwa kami pada rasa was-was akan kondisi iman diri tiap waktu dan tiap kesempatan. Tarbiyah mengingatkan kami dengan rutin tentang bekal diri yaitu taqwa, tentang rasa khauf menyongsong hari yang amat dahsyat, yaumul akhir!

Wahai sahabat, peliharalah pilihan-pilihanmu atas tarbiyah, jalan kerelaan Allah atas hamba-Nya yang beriman. Begitu banyak pilihan, begitu banyak pilihan, beruntunglah bagi yang memilih Tarbiyah, mereka yaang mengisi hidupnya dengan semangat iman, semangat amal shalih, semangat berdakwah dan kesabaran. Semuanya dilatih dalam keseriusan menghadiri PERTEMUAN PEKANAN. Kami di sini begitu, selalu begitu, dan akan begitu terus, antum bagaimana???