SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Kamis, 16 Desember 2010

Hidayah : Sadari Prosesnya, Segera Akui, dan Laksanakan

Hidayah, begitu sederhananya kata ini membuat banyak orang yang belum paham seakan menyepelekannya. Hidayah, begitu sangat sederhananya, membuat kata ini tak dihiraukan maknanya oleh sebagian besar manusia yang mata hatinya telah tertutup, terkunci!





Sahabat, bersyukurlah karena telah mengenal kata ini, hidayah. Kita bertemu di jalan kebenaran Islam adalah karunia, dan ini tak lain dan tak bukan adalah karena hidayah. Kita berbuat kebaikan karena hidayah, karena Allah memberikan hati kita petunjuk untuk beramal kebaikan. Kita menunaikan amal-amal islami karena hidayah, karena Allah menguatkan hati kita menjadi berpetunjuk ala islam. Begitu banyak manusia tak bersyukur dengan hidayah, masih saja berkata : “Saya belum dapat hidayah”, padahal sejak kata itu meluncur dari mulutnya proses pengantaran hidayah sebenarnya telah berjalan, akan tetapi ia tak menyadari dan mengakuinya sebagai hidayah.



Ada manusia yang diajak berbuat kebaikan, ia menjawab melepaskan diri : “ah, saya belum dapat hidayah, tunggulah hingga saya dapat hidayah, saya pasti menunaikan kebaikan yang Anda maksud”. Hmmm, padahal pada proses ini ada hidayah menyelinap di balik ucapannya, lalu ia tak sadar, kemudian tak mengakuinya sebagai suatu proses bagaimana Allah memperkenalkan hidayah-Nya kepadanya.



Sahabat, pernahkah Anda ditawarkan untuk menuju jalan kebaikan? Suatu hari ketika Anda merasakan kegelapan di sekitar, kemudian seseorang mengajak Anda untuk berubah, kemudian mengajak Anda untuk menekuni jalan Islam secara kaffah… Saat itu, bayangkan, bagaimana penolakan dari hati dan seluruh alat gerak tubuh terasa berat untuk memenuhinya. Berbagai pikiran buruk terlintas, perasaan malas, dan aneka instrumen argumentasi secara psikis melanda hidup Anda. Intinya, Anda keberatan, anda merasa ajakan kebaikan itu sebagai suatu hal yang amat sukar.



Cobalah Anda sadari kemudian beristighfar, di saat itulah proses hidayah sedang berlangsung di dalam hidup Anda, dan prosesnya diperlambat oleh nafsu. Harus di-iyakan, diakui, ditunaikan, harus segera disambut dan dinyatakan agar kelak tak ada cela untuk kita, agar kelak kita berlepas dari segala urusan yang dipertanyakan.



Akhir kata, jangan abaikan hidayah, jangan sepelekan ia. Temukan ia secara ‘soft’ dalam setiap aktivitas Anda menuju kebaikan. Munculkan kesadaran bahwa hidayah adalah diawali pada setiap proses ajakan dari siapapun agar Anda menuju jalan kebaikan, dan penuhilah, syukuri, dan akui ia sebagai entri awal hidayah itu sendiri. InsyaAllah, ketika telah menyanggupi dan memenuhinya maka hidayah tetap bernaung di dalam kehidupan Anda dan inilah yang menjadi pinta kita di setiap waktu, yaitu jalan yang penuh keistiqomahan. Semoga…



Teruntuk mereka di seberang jalan, atau siapapun kita yang lupa, termasuk saya dan saudaraku.

Syukurilah hidayah itu dan peliharalah ia baik-baik... :-)


5 komentar:

tahfidz afifah mengatakan...

Assalaamu'alaikum.
"Hidayah Allah SWT memerlukan perjuangan untuk mendapatkannya. Semakin besar perjuangan dan kesungguhan kita, maka insya Allah kita akan semakin mudah mendapatkannya, karena semuanya tergantung kepada usaha kita. Hidayah Allah SWT ibarat sinar matahari yang menyinari seluruh alam ini, dan kita adalah penerima sinar tersebut. Jika kita membuka diri dengan hati yang bersih maka kita akan mudah untuk mendapatkan sinar hidayah Allah SWT. Tapi jika kita menutupi hati dan diri kita dengan kotoran dan hama penyakit hati maka kita akan sulit untuk mendapatkan sinar hidayah-Nya."
Wallahu'alam

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Wa'alaikumussalam, syukron atas tambahannya, luar biasa.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum.afwn,mnt izn mg-copy tulisannya,agr lbh berkah dn brmanfaat..jzk

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum.afwn,mnt izn mg-copy tulisannya,agr lbh berkah dn brmanfaat..jzk

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

@anonim, silakan pak/bu...

8 Tulisan Populer Pekan Ini