PILIHAN

Sekadar menegaskan kembali bahwa hidup kita adalah pilihan. Setiap pengarungan peristiwa di dalam hidup pada dasarnya adalah pilihan. Namun masih banyak insan dunia yang tak menyadari hal ini.

Kita tidak dapat mengelak dari pilihan-pilihan yang hadir di sekitar hidup kita, mutlak bagi kita untuk memutuskan di jalur mana kita berada. Sungguh, telah banyak orang yang tidak hati-hati dalam menjatuhkan pilihan terhadap hidup mereka. Ada orang yang memilih jalan kesesatan dan keburukan, sebaliknya ada banyak pula yang memilih jalan kebajikan

Jalan kebajikan adalah jalan yang disuburi dengan bunga-bunga keimanan, gula-gula manis kecintaan pada sang khalik, dipenuhi aroma terbaik yang semerbak wewangian surgawi. Jalan kebajikan, itulah jalan yang diridhai Allah, jalan yang jauh dari gelar penyesatan atau pengingkaran.

Ini adalah jalan kita, jalan yang seharusnya kita pilih, bukan jalan kefujuran, bukan jalan kemaksiatan dan yang terlaknat, bukan pula jalan pengingkaran kepada pencipta kita melainkan jalan yang penuh kesyukuran pada ilahi.

Sekali lagi, pilihan-pilihan itu telah ada di depan mata. Tanpa sadar kita tengah menjalani proses memilih itu. Sadarilah bahwa kita sedang berada dalam proses memilih, belum terlambat memang, untuk mengubah pilihan ke arah yang lebih baik.

Sahabat, satu tugas utama kita, memang berat karena tidak mudah! Adalah mengajak manusia untuk menyadari makna pilihan hidup. Menyadarkan mereka dari pembiusan kebodohan peradaban. Di sekitar kita banyak pemuda-pemuda yang sebenarnya masih memiliki ‘kesucian’ berharga dan sejuta harapan kepahlawanan bernilai bagi masa depan umat dan Islam itu sendiri. Mari selamatkan mereka. Kita tuntun mereka ke dalam jalan-jalan kebaikan. Bimbingan kita adalah suatu kepastian bagi penantian mereka. Dan dengan itu, Allah SWT dan beserta penghuni surga telah menanti engkau wahai sahabat!

Maka pilihlah jalan ini : Inilah jalanku, Jalan Dakwah, sebagaimana para Nabi dan Rasul mengajari kita, sebagaimana para sahabat mencontohkannya dari Rasulullah!