Sebenarnya tulisan ini sudah lama saya tulis
dan ingin mempublikasikan di blog ini. Akan tetapi karena merasa bahwa banyak
hal yang harus dibenahi dan disempurnakan, akhirnya keinginan itu selalu saya tunda.
Sudah lebih dari sebulan, tetapi proses revisi dan ‘editing’ belum juga saya
laksanakan, lalu daripada mubazir di dalam laptop maka terpaksa saya publish juga.
Terinspirasi salah satu bagian dari sebuah buku
yang berjudul “How The Best Leaders Lead” di tulis oleh Brian Tracy (2010),
secara khusus ditujukan kepada golongan pembaca di kalangan wirausahawan atau
pemimpin-pemimpin organisasi bisnis. Di sini saya hanya memaparkan kembali
dengan cara pandang pribadi tentang 12 prinsip-prinsip di dalam dunia
kemiliteran yang dapat diaplikasikan ke dalam sistem organisasi secara umum.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dunia militer
adalah dunia yang serba disiplin. Banyak keteladanan yang dapat dipetik dari
mereka. Keteladanan itu dapat dituangkan di dalam berbagai prinsip-prinsip yang
dipandang cocok diterapkan di aspek kehidupan mana saja, termasuk sistem
organisasi non-militer. Bagi kita yang sedang dan akan menjadi bagian dari
sebuah organisasi, apalagi jika sebagai seorang pemimpin, buku Brian Tracy ini
dapat merupakan salah satu rujukan pembanding bagi kita.
Bagi pembaca yang ‘akrab’ dengan dunia militer
atau banyak mengkaji tentang kemiliteran, tentu hal ini bukan suatu hal yang
baru. Akan tetapi bagi mereka yang baru di dalam menjalankan sistem organisasi,
prinsip-prinsip ini amat penting dijadikan bahan perenungan dan dasar
pertimbangan pergerakan organisasi. Keduabelas prinsip akan saling berkaitan,
apabila diterapkan secara tepat maka akan mengarahkan organisasi yang dipimpin
menuju kejayaan.
Prinsip Militer 1
Prinsip Objektif. Yang dimaksud dengan prinsip
objektif adalah prinsip yang diterjemahkan dalam bentuk kemampuan pemimpin
organisasi dalam merumuskan tujuan-tujuan atau cita-cita organisasi. Harus
dipastikan bahwa tujuan-tujuan ini secara baik dipahami oleh siapapun yang
terlibat di dalam aktivitas organisasi. Bagaimana mungkin organisasi mampu
mencapai cita-cita organisasi sementara orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Sebelum melakukan aktivitas apapun, yakinkan bahwa semua orang yang bernaung di
dalam organisasi itu mengetahui dengan benar hakikat organisasi, termasuk
memahami dengan baik visi dan misi. Apa visi yang ingin kita capai ke depan dan
apa misi yang akan kita jalankan untuk mewujudkan visi itu. Di dalam dunia
militer, prinsip objektif ini telah tertanam kuat di dalam karakter para
jenderal dan pemimpin-pemimpin militer di bawahnya.
Prinsip Militer 2
Prinsip Ofensif. Yang dimaksud dengan prinsip
ofensif adalah prinsip menyerang sebagai bentuk pertahanan terbaik. Bila kita
mengenal istilah defensif yang berarti bertahan maka ofensif adalah lagkah maju
dari sebuah defensif yakni menyerang. Prinsip ini sangat dipahami baik di
kalangan militer terutama para pemimpinnya. Di dalam organisasi umum, kita
seringkali berpuas diri pada basis “pasar” yang stabil, menganggap bahwa
bertahan adalah straegi jitu untuk memenangkan pasar. Akan tetapi menurut
prinsip militer, sebagik-baik pertahanan adalah melakukan penyerangan, ini
dapat diartikan sebagai bentuk ekspansi organisasi dalam arti yang lebih luas.
Prinsip Militer 3
Prinsip Massa. Yang dimaksud dengan prinsip massa
adalah fokus pada kuantitas yang penuh dengan kualitas. Bagaimana seorang pemimpin
melakukan pemusatan perhatian anggotanya pada satu aktivitas penting yang
dinilai berharga bagi pencapaian organisasi. Pemusatan massa lebih tepat
digunakan di dalam prinsip ini. Sehingga kekuatan lebih terarah pada satu isu
penting dan aktual. Ini juga dapat
dipahami sebagai pemusatan energi organisasi untuk tujuan-tujuan penting dalam
rangka menggapai kesuksesan organisasi.
Prinsip Militer 4
Prinsip Manuver. Prinsip ini berwujud sebagai gerakan
yang cepat dan tangkas untuk menguasai pertahanan lawan, dilakukan tepat saat
akan melakukan penyerangan yang sesungguhnya. Hal ini sangat aplikatif ketika
sebuah organisasi melakukan ekspansi sehingga target dapat tercapai dengan
cepat. Aapabila prinsip massa mengupayakan sebuah pemusatan energi pada titik
tertentu maka manuver akan berarti sebagai kemampuan “move the attacking
forces”, secara lihai memindahkan kekuatan-kekuatan massa pada berbagai titik
yang dianggap strategis dalam penyerangan berikutnya.
Prinsip Militer 5
Prinsip Intelijen. Ada hal-hal yang boleh dibuka di
depan publik namun ada hal-hal yang bersifat rahasia dari sebuah organisi.
Silakan saja semua orang mengetahui visi dan misi organisai kita tetapi
strategi-strategi penting dan rahasia sebaiknya tidak diinformasikan secara
bebas. Prinsip intelijen adalah salah satu kekuatan organisasi militer yang
perlu diadopsi oleh organisasi-organisasi umum. Jangan terlalu polos untuk
berjuang, gunakanlah taktik dan strategi yang menjadi miliki sendiri. Lahir
dari dalam dan alur-alur penunjuknya tidak dapat ditebak oleh siapapun juga
kecuali oleh orang-orang yang terlibat di barisan inti saja. Demikian juga
tentang pesaing, kita harus berusaha mengetahui karakter-karakter organisasi
yang sejenis kita di luar sana, semua berpotensi menjadi benchmark yang
memberikan nilai pembanding untuk bertahan dan meningkatkan prestasi internal
kita.
Prinsip Militer 6
Prinsip Kerja sama. Nah, ini mungkin bukan hal yang
istimewa bagi kita. Prinsip “gotong royong” ini sebenarnya telah melekat di
dalam karakter anak negeri. Hanya saja, boleh jadi ia telah mulai luntur di dalam
setiap aktivitas kehidupan organisasi kita saat ini. Tentang inim saya no
comment lah… Di dalam dunia militer, semangat kerja sama diwujudkan dalam
bentuk harmonisasi dan kooperasi efektif di dalam bertahan dan menyerang.
Prinsip Militer 7
Prinsip Satu Komando. Tidak boleh ada dua komandan di
dalam satu organisasi. Harus ada satu orang yang menjadi manager penuh,
sehingga arah gerak dapat terkendali. Di sini juga diingatkan tentang
pentingnya keteguhan para anggota dalam memegang prinsip-prinsip kepatuhan kepada
pemimpin. Satu komando juga diartikan kepada pemusatan arah pergerakan pada
satu cita-cita sehingga lebih kokoh dan kuat menggapai tujuannya. Kematangan
kepemimpinan pada semua level organisasi, dari level atas ke level bawah.
Prinsip Militer 8
Prinsip Kesederhanaan. Yang dimaksud dengan kesederhanaan
di sini adalah bagaimana menerjemahkan ‘bahasa’ dari sebuah cita-cita organisasi
yang amat kompleks menjadi sederhana, sehingga setiap pelaku di dalam
organisasi dengan mudah memahami dan menjalankannya. Kesederhanaan terwujudkan
dalam bentuk kejelasan dari sebuah arahan yang tepat. Semua pihak yang terlibat
di dalam aktivitas organisasi dengan amat mudah mereka memahaminya.
Prinsip Militer 9
Prinsip Kejutan. Di dalam dunia militer, prinsip
kejutan diartikan sebagai upaya-upaya tertentu yang secara mendadak diketahui
oleh lawan, tanpa adanya antisipasi dari pihak lawan. Prinsip ini berkaitan
dengan manuver-manuver. Atau dengan kata lain bahwa setiap manuver yag
dilakukan harus berupa kejutan-kejutan sehingga lawan tidak memiliki strategi
tangkas untuk mengantisipasinya. Di dalam organisasi juga dibutuhkan hal-hal
semacam ini. Kejutan-kejutan dari sebuah organisasi yang mampu menguatkan
“branding” dan nilai jualnya di tengah publik. Kreativitas yang tinggi menjadi
modal utama di dalam melaksanakan prinsip kejutan.
Prinsip Militer 10
Prinsip Keamanan. Kita juga harus mewaspadai
kejutan-kejutan dari pihak lawan atau pesaing. Ini yang dinamakan prinsip
keamanan. Adanya daftar antisipasi-antisipasi atas berbagai masalah yang
berpotensi muncul di dalam organisasi. Semua upaya tidak akan selamanya
berjalan mulus dan lancar, pasti akan ada masalah yang secara tiba-tiba muncul.
Dengan pengetahuan seperti ini, kita akan lebih mudah mengantisipasi dan
menerapkan solusi yang tepat.
Prinsip Militer 11
Prinsip Ekonomi. Prinsip ekonomi lebih diartikan
kepada prinsip efisien dan efektif. Ibarat sebuah organisasi bisnis, kita harus
mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki dengan tingkat biaya yang
minimalis. Di dalam kehidupan berorganisasi, kita sering mengenal istilah “low
cost”. Pencapaian-pencapaian yang dilakukan tetap berprinsip pada hal ini.
Untuk apa menghabiskan banyak butir peluru bila sasaran cuma satu saja, kita cukup
mencari penembak jitu yang hanya membutuhkan satu atau dua peluru untuk
menghabisinya.
Prinsip Militer 12
Prinsip Eksploitasi. Kita tidak boleh menang sekali
saja dan sesudah itu tidak menang lagi. Jangan sampai kita pernah berjaya dan kemudian
kejayaan tersebut hanya menjadi kenangan. Jadikan kemenangan sebagai pemancing
kemenangan-kemenangan berikutnya. Satu kesuksesan harus digali secara serius
untuk mengantarkan pada kesuksesan-kesuksesan berikutnya. Prinsip eksploitasi
adalah prinsip yang mengutamakan pemanfaatan segala hal positif yang diperoleh
dari sebuah kemenangan untuk memunculkan kemenangan-kemenangan berikutnya.
Jangan berhenti pada satu pencapaian, lalu tersenyum, dan pada hari esok
ternyata kita kalah kembali.
Demikian kedua belas prinsip iliter yag saya
ketahui, semoga kita dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari
terutama bila kita adalah seorang pengendali kebijakan organisasi dan atau
seorang pemimpin organisasi. Selamat bermiliter! Hehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar