Akhir tahun
2017, saya bersama isteri telah mencoba membuka beberapa grup diskusi dalam
jaringan whatsapp (WA). Beberapa praktisi dan akademisi Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), termasuk berkaitan pendidikan dan psikologi, telah kami undang untuk menjadi
narasumber, menyampaikan kuliah singkat di grup WA dan melayani tanya jawab
berkaitan topik yang dibahas.
Kami pernah
beberapa kali mengundang dokter spesialis yang kami kenal (baik kenalnya di
dunia nyata maupun di dunia maya saja) seperti dr. Valleria, Sp.O.G., dr.
Asviandri, Sp.A., M.Biomed., dr. Fitrisia Amelin, Sp.A., M.Biomed. Tidak hanya
dokter spesialis, dokter umum yang telah memperdalam ilmu kedokterannya di
jenjang magister (S2) juga kami undang, misalnya: dr. Novi Arifiani, MKK, Dipl.
ABRAAM, dr. Zuhrah Taufiqa, M.Biomed. Kalangan tenaga kesehatan non-medis juga
kami undang untuk membahas dan berdiskusi mengenai kajian tertentu yang
berkaitan keahliannya dihubungkan dengan kesehatan ibu atau kesehatan anak
seperti: Apoteker Imam Taufik, S.Farm., Apt., M.Farm, Psikolog Tanti Diniyanti,
Psikolog/Neuropsikolog Ihshan Gumilar, bahkan isteri saya sendiri juga hampir menjadi
narasumber yang saya undang.
Mengenai
kesediaan narasumber untuk berbagi ilmu, kami acungi jempol. Mereka
melakukannya tanpa pamrih. Narasumber yang kami undang adalah ‘relawan’, kami
sangat mengetahui bahwa mereka meluangkan waktunya untuk berbagi seikhlasnya.
Sebenarnya banyak juga narasumber lain yang pernah kami undang, tetapi mungkin
waktu dan kondisi saja yang masih belum cocok. Sempat membuat janji dengan dr.
Nike Prasamya, Sp.O.G., namun dokternya batal hadir di kajian daring karena alasan
tertentu. Secara prinsip, dr. Tiwi, Sp.A. sudah hampir bersedia menjadi
narasumber namun kami akhirnya mundur karena ada birokrasi yang harus kami
tempuh melalui asistennya. Kami juga sempat menghubungi dr. Piprim B. Yanuarso,
Sp.A.(K), tetapi karena kesibukan beliau yang sangat tinggi, beliau tidak dapat
menyanggupinya.
Diskusi daring
WA ini tidak berlangsung lama karena kami sudah semakin sibuk dan tidak
sesantai di akhir 2017. Kami menyadari bahwa program bagus ini memang sangat
bermanfaat, dinanti-nanti masyarakat pengguna WA. Dalam beberapa hari saja,
grup WA langsung penuh. Bahkan ada yang mengirim pesan melalui jalur pribadi
agar membuka grup tambahan. Namun kami menyadari bahwa program ini menyita
energi dan waktu yang besar. Lalu kami tunda saja kelanjutannya hingga batas
waktu yang tidak ditentukan.