SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Selasa, 29 Mei 2007

Sebuah Teori Solutif : Kemasan Produk Dakwah FMIPA UNAND

Dakwah, suatu kata yang tidak asing bagi kita aktifis dakwah kampus (ADK). Tidak dipungkiri bahwa aneka kelelahan pun menghiasi perjuangan kita. Tapi perlu diingat bahwa kelelahan dakwah kita adalah kumpulan-kumpulan energi untuk melintasi aneka kelelahan dakwah berikutnya hingga kelelahan itu sendiri merasa lelah untuk melelahkan kita .Tidak terlepas dari semua itu, suatu kegelisahan atau setitik pertanyaan kecil harus kita jawab segera : Apakah semua kelelahan yang kita persembahkan itu memiliki makna berarti bagi jama’ah dan kehidupan umat pada umumnya?
Menjawab hal di atas, ada beberapa langkah strategis yang perlu kita perhatikan bersama. Semoga ini bukan merupakan rangkaian kalimat teoritis belaka. Tentu saja nantinya kita akan berupaya mewujudkan langkah-langkah ini demi menyongsong dakwah masa depan.
Fakta Hari Ini
Menyikapi kegelisahan tadi, kita lihat dan amati dulu dakwah (Khususnya Dakwah di FMIPA UNAND) saat ini. Ada 3 aspek yang perlu kita perhatikan :
Pertama, dinamisasi dan sinergisitas wajihah dakwah FMIPA. Banyaknya wajihah formal membuat kita ‘bangga’ dan merasa cukup. Benar! Itu nyata. Tetapi ada sisi-sisi yang harus dipoles sedikit lagi dengan sedikit sentuhan artistic. Sentuhan artistic selama ini masih jauh dari ideal. Dakwah FMIPA UNAND masih sedikit belajar dari dakwah di luar kampus, contoh kemapanan dakwah UI, atau kampus-kampus lain..
Kedua, peran serta aktifitas dakwah kampus (ADK) dan hubungannya dengan pertumbuhan dakwah (vertical dan horizontal). Aspek kaderisasi yang masih kurang terkendali secara manajerial. Kadang, dibiarkan tumbuh secara alami. Boleh-boleh saja. Tetapi alangkah lebih baik ketika kita mampu menerapkan manajemen yang mantap.
Ketiga, manhaj dakwah dan konsekuensi logisnya terhadap perubahan yang terjadi. Selama ini para pemain strategis dakwah lebih banyak bermain cantik, inner action, belakang layar dan istilah-istilah lain yang berhubungan. Hal ini menunjukkan posisi dakwah FMIPA masih jauh dari tahap kemapanan. Sehingga hasil yang diperoleh berupa perubahan masih berjalan di tempat alias statis
Ketiga kondisi utama di atas (menurut penulis) adalah kondisi real dakwah FMIPA saat ini. Kita tidak dapat menafikan bahwa, memang, dakwah FMIPA cukup bagus bermain di panggung dakwah selama ini tetapi sentuhan-sentuhan artistic tadi perlu diperhatikan.
Analysis SWOT Dakwah FMIPA (versi penulis)
Berdasarkan kondisi real (lapangan) yang kita temukan, ternyata dakwah FMIPA UNAND perlu mendapatkan akselerasi kinerja beberapa komponen atau aspek di atas. Akselerasi kinerja dapat dilihat dari hasil analisis SWOT berikut ini :
Kondisi internal ( S and W)
S-Strength
Jama’ah dakwah FMIPA UNAND menempati posisi yang istimewa di kampus UNAND. Lihat saja jumlah kadernya yang cukup membanggakan. Sistem pergerakan yang umumnya dapat dikatakan sudah agak rapi. Mekanisme kepemimpinan dan musyawarahnya pun sudah ditata sedemikian rupa sehingga memudahkan mobilisasi massa dan aktifitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya ‘ahlusysyuro’ di tiap angkatan masing-masing jurusan. Wajihah dakwah yang cukup memberikan nuansa dinamis dalam pergerakan mahasiswa. Kader dakwahnya rata-rata memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi (Mahasiswa PTN, lulus SPMB/Penjaringan Khusus)

W-Weakness
Secara umum, kelemahan yang dialami saat ini adalah timpangnya bobot persentasi antara kualitas dan kuantitas kader. Hal ini merupakan reaksi logis dari lemahnya profesionalisme wajihah dan pelaku wajihah terutama dalam tataran manajerial (contoh : Manajemen financial yang kristis). Selain itu, optimalisasi fungsi wajihah juga dirasakan sangat kurang bahkan amburadul.
Kondisi eksternal
O-Opportunity
- Adanya dukungan positif eksternal apabila jama’ah dakwah mampu memanfaatkan beberapa peluang sebagai berikut:Kebijakan Birokrat Kampus FMIPA cukup kondusif mendukung kegiatan-kegiatan yang diarahkan ke dalam bentuk format peningkatan penalaran mahasiswa
- Hubungan komunikasi (interaksi) jama’ah dakwah yang semakin luas terhadap berbagai pihak di lingkungan kampus FMIPA
- Karyawan dan dosen FMIPA umumnya berfikir ilmiah dan tidak kaku, hal ini mendorong mereka untuk bersikap hanif

T-Treath
Adanya pihak-pihak (beberapa dosen/ karyawan dan mahasiswa) yang tidak menginginkan perkembangan dakwah. Penyebab utama adalah adanya pemikiran-pemikiran yang telah dikontaminasi oleh SIPILIS dari luar kampus FMIPA. Eksistensi rival-rival dakwah tersebut perlu menjadi perhatian dan focus reaksi kita membendungnya.
Menurut teori Manajemen strategic dan Analysis SWOT LDK, kita perlu menerapkan beberapa langkah-langakah strategis di bawah ini :
- Gunakan S untuk memanfaatkan O
- Tanggulangi W dengan memakai O
- Pakai S untuk menghadapi T
- Minimalisir W dan hindari T

Sebuah contoh, gunakan S untuk memanfaat kan O : “Gunakan kekuatan ADK untuk memanfaatkan peluang dari birokrat. Ketika Dekan FMIPA (Dr. A) sangat antusias dengan kegiatan diskusi sain Islam maka ADK harus bergerak secara ekspansif dan progresif dalam mensukseskan keinginan Dr. A tersebut. Kerahkan ADK di berbagai wajihah untuk memuaskan keinginan Dr. A. FSI, LP2I, Mushalla dsb (tentu saja sesuai dengan karakteristik wajihah yang bersangkutan)”. Kita yakin, contoh ini sangat sederhana tapi tidak semua kader (ADK) mengetahui manajemen strategic seperti itu. Nah, kemasan produk inilah yang penulis inginkan ke depan. Kepada para pembaca, silakan cari contoh yang lain (Ayo…Mari berlatih untuk terampil dalam SWOT Analysis Skill)
Menyongsong Hari esok
Berdasarkan teori-teori di atas maka tindakan-tindakan konkrit yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama, adanya upaya optimalisasi peran wajihah menyongsong dakwah FMIPA hari esok dalam konteks keMIPAan. Konteks keMIPAan dimaksudkan untuk mengimbangi kebijakan birokrat kampus (khususnya FMIPA) yang mendukung kegiatan mahasiswa berbasis penalaran. Untuk itu diperlukan rancangan strategis dalam mengisi peluang tersebut. Setiap wajihah dan pelaku wajihah berupaya semaksimal mungkin mengarahkan program dakwah berbasis penalaran. Secara sederhana dapat diartikan bahwa FSI, LP2I, KCI, Mushalla dll harus berupaya mengedepankan kegiatan berbasis penalaran sesuai dengan cirri khas wajihah tersebut. FSI dengan keFSIannya, LP2I dengan keLP2Iannya, dan seterusnya. Kemasan produk dakwah yang seperti ini akan memperkuat eksistensi dakwah FMIPA di masa depan.
Kedua, pemahaman ADK FMIPA tentang fiqh dakwah perlu menjadi perhatian (khususnya aspek kaderisasi). Aspek kaderisasi memegang peranan penting dalam kemajuan dakwah. Singkatnya, keutamaan aspek ini telah kita ketahui bersama berdasarkan renstra (rencana strategis) dakwah kampus kita ke depan. Hal yang perlu mula-mula didudukkan dalam kaderisasi adalah adanya pemahaman setiap ADK FMIPA tentang urgensi kaderisasi, bukan pada partisipasi mensukseskan program kaderisasi. Mengapa? Karena partisipasi merupakan hasil dari proses utama yaitu hasil dari pemahaman tentang urgensinya.
Ketiga, sistem yang kondusif untuk menghadirkan kemasan produk dakwah FMIPA yang orisinil sesuai manhaj salafushsholeh tetapi tetap memperhatikan sisi kualitas dan profesionalisme modern. Semangat ekspansi dan progresifitas pelaku dakwah (ADK FMIPA) kemungkinan besar akan menumbangkan orisinalitas dakwah jama’ah kita. Untuk mengantisipasi hal ini, ke depan kita harus membudayakan gerakan “Back to BASIC”. Modernisasi dakwah kampus jangan sampai meminggirkan karakteristik dakwah kita yang dibangun atas karakter salafiyah, sufiyyah, dsb.. Keutamaan menuntut ilmu, pemurnian ibadah, istimrariyatul amal, harus mendapat posisi yang proporsional dari tindakan-tindakan konkrit lain.
Keempat, Gerakan “NO NATO CAMPAIGN”. Banyak kader yang hanya mampu bermain secara teoritis. Budaya ini (NATO = No Action Talk Only) sebenarnya disebabkan oleh dua hal minimal yaitu : kurangnya pengalaman lapangan dan ilmu managerial. Minimalisir NATO dengan taushiyah dan contoh real dari pemegang amanah strategis. Permudah jangan dipersulit. Pemegang amanah strategis seharusnya lebih banyak mendidik kadernya ketimbang mengajari, lebih banyak tabayyun dari pada vonis.
PenuTapak tilas dakwah hari ini akan menjadi pembelajaran efektif bagi setiap pembaca tulisan ini. Semoga dengan kumpulan kalimat dalam tulisan ini mampu mengantarkan kita menuju dakwah FMIPA yang lebih cerah, impian nyata yang menjanjikan harapan bagi jama’ah dakwah dan kehidupan umat pada umumnya. Allahumma amin.
Sumber Bacaan Penulis :
  1. Buku Manhaj Haraki
  2. Buku Sistem Kaderisasi Dalam Sirah Nabi (Manhaj Tarbawi)
  3. Buku Kebangkitan Islam
  4. Buku Renovasi Dakwah Kampus
  5. Buku Fiqh Dakwah
  6. Materi/Makalah-makalah Pelatihan (LKMM BEM FMIPA UNAND, LAMDA II FKI RABBANI, PPM LRAI UNAND, TMDK FSLDK SUMBAR)
Sebuah renungan kecil, di tengah sibuknya aktifitas aktifis pengubah zaman. Adakah harapan kecil di hatimu wahai saudara…? Berpeluangkah kita, anda dan saya memasuki jannahNya kelak meskipun dengan sedikitnya amal kita? Berapa persenkah nilai keikhlasan di dalamnya???

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini