SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Selasa, 29 Mei 2007

Menuju Kebangkitan !


Alhamdulillah, syukur luar biasa hanya tertuju kepada Allah azza wa jalla, Allah yang memiliki kekuatan membangkitkan yang lemah, menguatkan dan meneguhkan kedudukan siapapun yang dikehendakiNya. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga beliau, para shahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik ilaa yaumil qiyamah.

Ikhwatifillah, strategi inti menuju kebangkitan Islam haruslah kembali pada hal-hal yang bersifat mendasar. AQIDAH Islam adalah jawaban pertama dan utamanya. Kebangkitan Islam yang utama dan hakiki tidak hanya ditandai dengan adanya peningkatan dalam taraf ekonomi atau moral umat islam, bukan pula hanya dilihat dari kemajuan cara berpikir. Kebangkitan Islam yang sebenarnya dan paling utama adalah meningkatnya derajat keyakinan berlandaskan AQIDAH yang bersih (salimul AQIDAH). Dengan AQIDAH yang satu, AQIDAH Islam, segala bentuk perpecahan dapat terselesaikan, segala problematika di tengah umat yang selama ini mencengkram, insya Allah dapat teratasi. Seluruh problematika sosial, ekonomi, moral, pendidikan, kesehatan dan lain-lain dapat dipecahkan dengan adanya modal AQIDAH yang bersih, kuat dan kokoh. Ingat, AQIDAH ini bersumber dari Allah yang mustahil di dalamnya terjadi kekurangan. Jadi, dengan AQIDAH Islam ini keberhasilan da'wah akan terjamin menuju kebangkitan Islam yang hakiki.

Mengingat betapa pentingnya peranan AQIDAH di dalam kebangkitan Islam, sebagai kader dakwah yang akan mentarbiyah umat, dan akan memimpin ‘pasukan perang’ antara al-haq dan al-bathil, serta memenangkannya menuju kebangkitan Islam maka sepatutnya setiap kader memiliki muwashshafat salimul AQIDAH. Pada langkah pertama, arahan-arahan program kaderisasi harus dilakukan pada aspek pembinaan AQIDAH. Pola ini sesuai dengan pola aktifitas tarbiyah yang sesuai manhaj yang islami yaitu : pola pengenalan (at-Ta’rif), pola pembentukan dan pemeliharaan (An-Tansyi’ah wa ar-Ri`ayah), serta pola pengembangan dan pemberdayaan (At Tanmiyah wa At Tauzhif). Langkah kedua, seluruh aktifitas tarbiyah digerakkan dengan manajemen terpadu dan terarah dengan memperhatikan marhalah-marhalah yang ada.Perlu diingat bahwa pergantian marhalah bukanlah ibarat menaiki tangga, melainkan diibaratkan sebagai pekerjaan membuat tangga, menyusun batu bata pembuat tangga.Intinya, pergantian marhalah bukanlah perpindahan tetapi penambahan! Ketiga, faktor kesinambungan amal (Istimrariyatul ‘amal) adalah penentu kebangkitan kader itu sendiri atau dengan kata lain kader dakwah selalu istiqomah di atas jalan dakwah. Kader dakwah memahami betul tentang tabi’at jalan dakwah.

Ikhwatifillah, proyek dakwah dalam menyongsong kebangkitan adalah sebuah megaproyek. Sebuah cita-cita besar akan tercapai bila dilakukan dengan aktifitas proyek yang berbasis pada manajemen yang kuat, kokoh, dan berkapasitas besar. Seluruh persiapan yang matang ada disana, semua sumber daya dikerahkan untuk melaksanakannya, serta segala bentuk aspek moril, materil, dan sebagainya diarahkan pula untuk menjalankan aktifitas proyek tersebut. Sebuah megaproyek yang sedang kita perjuangkan (baca : proyek dakwah) harus dibarengi dengan aneka persiapan-persiapan yang menjadikan dakwah itu semakin melangkah maju menuju arena kebangkitan. Persiapan menuju cita-cita besar, hingga tidak fitnah di muka bumi dan agama semuanya milik Allah ‘azza wa jalla. Ikhwatifillah, membangunkan umat besar yang tengah tertidur, membangkitkan umat besar yang sedang terbuai, menjayakan dan memenangkannya adalah cita-cita besar dan hanya mampu disukseskan oleh orang-orang yang berkapabilitas besar.

*) disampaikan kepada ikhwan akhwat tim…sebagai iqobah atas kelalaian pribadi. Astaghfirullahal ‘Adziim.

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini