SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Kamis, 14 Februari 2008

Hidup, Hidup Sajalah…

Hidup, Hidup Sajalah…

Aduh, aku heran. Mengapa hidup semakin banyak dirumit-rumitkan padahal ia mudah. Aku bahkan menjadi orang yang segan untuk hidup. Mengapa? Karena itulah, karena hidup tadi katanya mudah tapi kok dipersulit. Tersa sulit jadinya… (Seseorang pernah berkata)

Tak perlu cemas dengan pembicaraan di atas, mari berhias indah dengan hikmah. Aneka pelajaran dapat ditangkap dengan indera spesial, murani yang jelita. Hidup, hidup bukanlah suatu ancaman. Hidup itu nikmat. Mengapa nikmat? Karena dengan hidup, hidup jadi lebih hidup (ah, kayak losta masta aja_he he he, betul ya?)

Tak perlu repot dengan hidup. Ya, tinggal jalani aja. Hakikatnya hidup itu adalah perubahan. Dari statis menjadi dinamis. Dari biasa menjadi tak biasa. Jadi “tak” menjadi “ya”. Dari kecil menjadi se-GEDE ini. Wah, gila bung. Bayangkan kalau dari dahulu sampai sekarang kita kagak pernah gede-gede. Ancur, bisa-bisa digigit kambing. Huuuuu…

Perubahan-perubahan itu pasti adanya. Jadi jangan terlalu takut bila tak berubah, memang hidup berubah kok. Mungkin ada sedikit kesalahan jika ada sang motivator tentang kehidupan yang berkata “if you don’t change, you will die”. Hmmmm coba pikirkan, benar gak kalimat itu. Kalimat itu khan berarti “Jika kamu tak berubah, kamu akan mati”. Tapi menurutku, seharusnya kita tukar menjadi “Mau berubah ataupun tidak, terserah kamu, yang jelas kamu pasti DIE or mati!!!”. Setuju ya. Yang gak setuju, pasti bukan manusia. Ya kembali pada yang ide tadi, perubahan itu adalah kemestian.

Nah, sudah pada ngerti kan? Hidup adalah perubahan, semestinya perubahan. Namun ada satu problema, bagaimana cara kita mengelola perubahan? Tunggu saja pada postingan berikutnya…

Ini lanjutannya… Mengelola Perubahan? Bisa gak ya?

Perubahan. Kata dasarnya ubah, bukan rubah. Sekilas kita omelin orang-orang yang ‘bodoh’ berbahasa. Mereka berkata bahwa kata dasarnya adalah rubah, haaa yang ini salah total.

Ya sudah sudah.. tak usah dipikir lanjutkan. Mengapa tidak, topik ini bukan tentang kajian bahasa. Tapi ini lebih dari itu, hikmah……duh ci ile, gayanya. Mengelola perubahan itu mudah. Jadi jangan takut untuk hidup. Tinggal jalani saja. Ini tipsnya…

Mana?

Mana?

Mana??? Tanyakan pada diri sendiri, he he he. InsyaAllah bisa kok. Bukankah kita sama. Penulis atau pembaca, sama-sama manusia. Punya nurani punya akal. Mengelola perubahan. Bisa! Tipsnya? Tergantung diri masing-masing. Itu tergantung selera masing-masing. Awas, jangan takut perubahan. Jalani saja, karena demikianlah itu hidup. (PUKSI UNAND, 14 Februari 2008)

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini