Apakah kita adalah ahli korban? Semoga. Karena pengorbanan itu indah dan semanis madu, maka nikmatilah ia. Karena ia ibarat surga dunia yang mengantar hamba menuju surga akhirat. Aduhai pengorbanan, sungguh aku menyesal dan bersedih jika aku tak sanggup berkorban.
Imam Hasan Al Banna menempatkan pengorbanan (tadhhiyah) sebagai salah satu pilar penting menuju kekokohan islam masa depan. Lihatlah berbagai kisah para anbiya di dalam Alquran dan sunnah, tak jarang yang tak berkorban. Pengorbanan, penting dalam hidup. Bukan hidup tanpa korban. Bukan kemenangan jika tanpa pengorbanan. Demikian hebatnya ia, mengalahkan perjuangan. Perjuangan adalah adik pengorbanan. Perjuangan adalah anak pengorbanan, perjuangan adalah bagian mungil dari pengorbanan. Banyak yang berjuang tapi tak mau berkorban. Alangkah indah dan agungnya pengorbanan, bila ia ada, langkah beratasnama perjuangan telah diraihnya. Predikat yang secara taktis diperolehnya. Wah…
Sedemikian hidup adalah pengorbanan, ia diperingati berjuta-juta umat . Mereka berkreasi dengan dalih pengorbanan.
Demikianlah itu hidup, hidup adalah perjuangan, perjuangan adalah pengorbanan, pengorbanan adalah keindahan, dan segala-galanya untuk keindahan itu sendiri. Ayo, mari berkorban, sesederhana definisi subjektif kita masing-masing, taka pa. Yang penting berkorban. Mari berkorban demi sesuatu yang manfaat, untuk diri, keluarga, bangsa, dunia, dan hingga suatu saat kelak pengorbanan itu terus mengalir menjadi mata air yang menyejukkan seluruh alam. Tiada hentinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar