SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Senin, 14 September 2009

“Impian Qur’ani di Langit Kampus”

Pernah suatu saat ketika dahulu masih di kampus, saya bersama beberapa sahabat bercita-cita bahwa setiap aktivis dakwah kampus Unand, khususnya FMIPA, sebelum keluar kampus (menyelesaikan studi S1) harus sudah menyelesaikan hafalan 1 juz, minimal juz 30. Saya sendiri, pernah mampu menamatkan 5 juz Al-Qur'an hingga tahun 2007 pertengahan, meski hasil hafalan dan urutannya tidak ‘beraturan’(1, 2, 28, 29, 30). Berbekal pengalaman bahwa ‘pekerjaan’ menghafal adalah sedikit mudah walaupun dikerjakan oleh orang sibuk (mahasiswa FMIPA), maka saya pun mengajak para sahabat untuk menghafalnya.



Beberapa program telah ditawarkan untuk menuju cita itu, telah dimulai, mulanya agak serius tetapi akhirnya terlupakan. Para peserta memiliki alasan kuat untuk 'lupa'. Di antara program itu yakni majlis tahsin/tahfizh qur'an, daurah qur'an, kuliah tahsin qur'an, pelatihan semalam berinteraksi dgn qur'an (mabit qur’an), dsb. Kadang difasilitasi oleh lembaga kerohanian kampus (Forum Studi Islam FMIPA), terkadang juga diinisiasi secara pribadi.


Seingat saya, program itu telah terencana dgn baik, persiapan telah diatur dgn cermat, namun ada-ada saja kendala dari peserta. Hmmm, siapapun punya alasan untuk sibuk. Ini hal wajar. Siapa bilang anak MIPA itu santai ketika kuliah, kalau saja mengetahui sebelumnya, tentu saya berpikir 150 kali sebelum memilih fakultas itu.

Menjadi sahabat qur'an bukanlah hal yang mudah, harus ada perjuangan dan pengorbanan terutama korban waktu. Semua butuh proses. Allah yang menilai, kita yang berupaya.

Mimpi...
Tapi ini adalah impian, bukan sekadar bermimpi. Mudah-mudahan suatu saat kelak kampus FMIPA selain sebagai kampus para saintis, juga merupakan kampus qur'ani. Sebagaimana Pak Budi (Budi Rudianto, M.Si, salah seorang dosen FMIPA yang juga guru qur'an dan teman diskusi sejak berada di kampus), Pak Budi pernah berkata (kira-kira seperti ini kutipan yang saya ubah dalam bahasa tulis) : "akhi, ana memiliki impian, suatu saat kelak dapat melihat mahasiswa FMIPA memiliki semangat tinggi dekat dgn qur'an. Kita menyaksikan mahasiswa memegang mushhaf di setiap sudut kampus, koridor kelas, lobi jurusan/dekanat, kantin, koridor lab dan sebagainya ketika waktu-waktu istirahat kuliah/labor, sungguh, ana akan berupaya untuk itu, mari akh kita upayakan".

Dalam pembicaraan 'curhat' saya dengan beliau, tidak hanya sekali dua kali saya dengar kalimat itu, tampak dari wajah beliau sangat serius, meski relung kalbu saya sendiri setengah bermimpi antara sadar dan pingsan. Hmmm...

Semoga cita-cita Pak Budi dapat tercapai, negeri FMIPA Unand menjadi negeri paling islami. Ini bukan hal mustahil, saya yakin mahasiswa FMIPA adalah mahasiswa cerdas, tiap detik otaknya berputar memikir persamaan rumit, rumus-rumus integratif dan derivatif, atau rangkaian reaksi yang berbelit serta berpikir penuh logika. Untuk saat ini, saya masih percaya bahwa cita itu kelak akan menemui hasil. Ada tanda-tanda, kampus FMIPA Unand sepertinya hampir menyandang gelar 'kampus bebas aurat'! Itulah makanya hafalan saya tidak terlalu terganggu ketika itu.

Bismillah, semoga para Saintis itu kelak diakui Allah menjadi sahabat qur'an. Amin.


Bismillah, ditulis atas izin Allah…
Astaghfirullah, mohon maaf bila ada kalimat yang tidak tepat.
Tulisan ini hanya untuk memotivasi kita semua, diri dan sahabat.
Persembahan spesial untuk adik-adik pengurus Dep. kaderisasi FMIPA.
Kaderisasi, Semangat Berqur'an!!!

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini