SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Senin, 08 Februari 2010

MENGAJAKMU BERCINTA Atas Nama Kalamullah

Bismillah, setelah sekian lama tidak mengunjungi blog ini, alhamdulillah diberi kesempatan oleh Allah untuk meng-update kembali, hari ini, sekali ini saja. Kemudian untuk beberapa waktu yang lama, akan saya tinggalkan lagi…
Selamat membaca…


MENGAJAKMU BERCINTA ATAS NAMA KALAMULLAH

Kamis, 17 Desember 2009


Menjadi motivator harus dari hati, ia tak hanya dibuat dari lisan. Seorang pelatih motivasi seharusnya memiliki hal itu, kata yang terjalin indah dan berbobot lahir dari lisan denga hati yang bersih, tulus, ikhlas dan dekat dengan ilahi.

Begitu juga dengan Al-Qur'an, kawan! Aku sedang belajar memotivasi diri dan para sahabatku agar senantiasa dekat dengan kalamullah agung itu. Memang, aku belum layak untuk itu namun bila aku pikir siapa lagi yang memulai jika kita tidak memulainya, mari mulai dari diri sendiri.

Hampir 5 tahun berada di kampus, seringkali aku berceloteh di pertemuan-pertemuan baik dalam masjlis kecil maupun di mimbar-mimbar masjid atau mushalla, mengajak umat untuk mencintai Al-Qur'an, terutama mereka para pemuda yang masih segar untuk memikul cinta itu.

Aku bukan yang terbaik di antara mereka, tidak pernah berkata demikian. Namun aku adalah sebagaimana insan pada umumnya yakni belajar menjadi yang terbaik. Mengapa terbaik? Karena fitrahnya kita adalah orang baik, tinggal memacu sedikit gas dengan percepatan konstan untuk menjadi yang terbaik.

Dan engkau pasti tahu itu kawan, bahwa menjadi yang terbaik bukanlah perkara mudah, namun tidak juga sulit. Semua jawabannya secara ringan dan penuh makna dapat kita sarikan dari kitabullah, kalamullah suci hingga akhir zaman.

Al-Qur'an ini bukan barang, ia bukan benda, ia bukan makhluk, ia adalah kalamullah yang pada hari ini orang lebih banyak mengenalnya dalam bentuk lembaran kertas bergores tulisan arab terbukukan, yah, kurang lebih seperti itu. Padahal kalau mereka tahu duhai kawan, Al-Qur'an itu seharusnya terbukukan dalam dada dan ingatan serta perilaku, mushhaf hanya aparatus sampingan untuk membantu menjaganya.

Kini, aku tantang engkau menjaga Al-Qur'an, maka niatkanlah seperti aku dan para sahabatku untuk menghafalnya meski seayat dua ayat. Bukan sombong, walaupun sesibuk apapun hari-hariku namun kau bisa menagih kalamullah itu dari ingatanku tanpa mushhaf, meski seayat dua ayat. Lalu, dan lalu, aku harus menunggumu untuk ceria bersamaku, bersama kami di sini.

Sungguh, aku serius, mengajakmu bercinta atas nama Al-Qur'an, bebait suci yang kita cinta itu, insyaAllah.

Malam ini, di kamarku.
Ya Allah bimbing aku mencintai-Mu,
Benahi cintaku untuk mencintai kitab-Mu, serta senantiasa tak lupa mencintai orang-orang yang mencintai kalam-Mu, sekemampuanku.
Amin.


JHD Musa, 'Tarbiyah Cinta' antara Padang dan Jambi

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini