SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 08 April 2012

Bahasa Karya Ilmiah Selalu Pasif, Mengapa?


Sekadar menjawab secara singkat, mengapa bahasa yang digunakan di dalam tulisan ilmiah selalu berbentuk pasif. Ini disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan melalui prosedur ilmiah selalu fokus atau menitikberatkan pada objek, bukan pada subjek. Kalimat selalu dimulai dengan sebuah “objek” baru kemudian disusul oleh subjek, itupun jarang atau seringkali tidak ditampilkan.

Apabila suatu tindakan yang dituliskan sebagai karya ilmiah seperti “seseorang memasukkan 2 ml aquades ke dalam erlenmeyer”, maka objek di dalam hal ini adalah aquades sebanyak 2 ml. Penyebutannya di dalam karya ilmiah adalah: “2 ml aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer”. Di sini kita mengetahui bahwa penekanan pada objek melebihi dari segalanya. Bahkan subjek yang sebelumnya kita ketahui yakni “seseorang” menjadi tiada dan dianggap bukan hal yang amat penting untuk dimunculkan dalam tulisan.

Dengan prinsip ini, semakin jelaslah bagi kita bahwa dunia ilmiah adalah dunia yang penuh dengan objektivitas, bukan subjektivitas. Seorang ilmuwan dituntut untuk memiliki karakter objektif, bukan subjektif. Sehingga dengan demikian apabila seorang ilmuwan tampil sebagai orang yang objektif maka berarti ia adalah ilmuwan yang sejati. Sebaliknya, bila ada seseorang yang mengakui bahwa dirinya adalah ilmuwan sementara karakternya dominan subjektif, maka perlu dipertanyakan kembali apakah ia ilmuwan sejati atau semu.

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini