Seorang yang mengerti kimia selayaknya mampu
menjelaskan peristiwa-peristiwa alam di sekitarnya dengan pemahaman-pemahaman
yang dimilikinya tentang ilmu kimia. Ilmu kimia membuktikan dirinya sebagai
pusat dari segala ilmu pengetahuan sains sebab mampu menjelaskan segala sesuatu
peristiwa di alam ini. Seluruh materi yang ada di alam ini tersusun dari
unsur-unsur kimia sehingga dengan pemahaman itu, tidak ada satu pun peristiwa
sains yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu kimia.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali
mendengar istilah pengeraman buah. Umumnya masyarakat meletakkan buah yang akan
diperam (buah yang mentah) bersama dengan buah yang telah matang di dalam
sebuah wadah tertutup dan tanpa adanya cahaya. Hal ini sebenarnya dapat
dijelaskan melalui pendekatan persepsi kimia. Namun sebelum ilmu kimia terlalu jauh menjelaskan prinsip pematangan buah di dalam
wadah tersebut, sebaiknya kita mengetahui dahulu pengertian “mentah” dan
pengertian “matang” dari perspektif kimia.
Dasar Teori Buah
Mentah dan Buah Matang
Secara umum, kita mengenal buah yang mentah
dengan sifat hijau. Buah yang hijau disebabkan oleh adanya pigmen di dalam buah
tersebut. Suatu zat kimia klorofil yang melahirkan fungsi kendali warna hijau.
Secara lebih jauh, hal ini akan berkaitan dengan struktur kimia penyusunnya.
Warna timbul oleh adanya interaksi senyawa kimia non-logam dengan logam di
dalam klorofil. Selain sifat hijau yang dapat diamati pada buah mentah, ia juga
memiliki tekstur keras pada buah mentah. Ini disebabkan oleh adanya senyawa
kimia pektin, yakni salah satu nama senyawa polimer heterosakarida (karbohidrat).
Karakteristik buah mentah yang lain adalah rasa
yang masam, atau tidak berasa sama sekali seperti rasa tepung yang tawar.
Secara kimia, rasa masam disebabkan oleh adanya senyawa-senyawa dengan pH
tinggi (senyawa asam) di dalam buah mentah, sementara rasa seperti tepung (rasa
tawar) dikarenakan adanya senyawa amilum (kanji). Buah mentah juga ditandai
dengan aromanya yang sedikit bahkan mungkin tanpa aroma. Untuk buah-buah
seperti mangga, pisang, dapat dengan mudah dibedakan antara mentah dan matangnya.
Cukup dengan menggunakan indera pencium, bila tidak beraroma maka dapat
dipastikan bahwa buahnya masih mentah.
Dari deskripsi di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa buah mentah dari perspektif kimia adalah buah yang mengandung
senyawa-senyawa asam, amilum, klorofil, dan pektin. Senyawa-senyawa penyusun
tersebut memberikan sinyal secara fisika yaitu dengan rasa yang masam atau rasa
tawar, warna yang hijau, serta tekstur yang keras dan tanpa aroma.
Sedangkan buah yang matang dari perspektif
kimia adalah buah yang mengandung senyawa-senyawa kimia seperti senyawa
aromatis, senyawa-senyawa yang netral (non-asam), senyawa gula sederhana, senyawa
antosianin, dan kadar senyawa pektin yang lebih sedikit. Dengan kata lain,
sifat-sifat fisika yang dengan mudah dapat diamati seperti rasa yang manis,
disebabkan oleh adanya senyawa gula
sederhana. Tekstur yang tidak keras (lebih lembut) disebabkan oleh kadar pektin
yang lebih sedikit daripada kadar pektin buah mentah. Sementara rasa yang tidak
lagi masam dan aroma yang khas disebabkan oleh kehadiran senyawa-senyawa netral
dan senyawa-senyawa aromatik dan juga senyawa ester.
Proses Kimia Pematangan
Buah
Kita kembali kepada kasus inti di atas,
bagaimana proses pematangan buah? Ini dapat dijelaskan dari sudut pandang ilmu kimia
bahwa pematangan buah adalah adanya perubahan-perubahan senyawa kimia penyusun buah
mentah menjadi senyawa-senyawa kimia penyusun buah matang. Dengan kata lain,
proses pematangan buah diartikan sebagai adanya reaksi kimia yang terjadi di
dalam buah dimana terjadinya perubahan senyawa klorofil menjadi senyawa antosianin,
perubahan senyawa-senyawa non aromatik dan senyawa asam menjadi senyawa-senyawa
aromatik, senyawa ester, dan senyawa netral. Selain itu, proses pematangan juga
melibatkan reaksi kimia degradasi pektin, yakni reaksi yang mengurangi senyawa
pektin sehingga kadarnya menjadi berkurang.
Proses kimia pematangan buah dapat diringkas sebagaimana
di bawah ini. Semoga dapat membantu pembaca untuk memahami.
Peristiwa kimia di atas dapat terjadi dengan
adanya enzim-enzim seperti enzim-enzim hidrolase, enzim pektinase, enzim
amilase, dan enzim kinase yang terdapat di dalam buah mentah. Kehadiran enzim
tersebut diinduksi dari buah mentah dengan bantuan gas etilen yang terpancar
dari buah matang. Sebagai contoh, ketika seseorang memeram buah mangga mentah
di dalam wadah tertutup bersama buah tomat matang. Buah tomat matang akan
melepaskan gas etilen sehingga menginduksi enzim di dalam buah mangga mentah.
Adanya sinyal dari gas etilen buah tomat matang akan ditransmisikan ke dalam buah
mangga mentah sehingga ia memberikan ekspresi berupa terinduksinya enzim-enzim seperti
yang disebutkan di atas. Dengan demikian, proses reaksi kimia pematangan buah
akan berlangsung segera setelah enzim muncul di dalam buah mentah. Melalui
reaksi kimia yang terjadi secara berangsur akan menyebabkan buah menjadi
matang.
*) Jul Hasratman D. Musa. (Sarjana Sains
bidang kimia dari Universitas Andalas, mahasiswa magister pendidikan sains
bidang kimia di Universitas Jambi).
5 komentar:
makch sdr..
makch kembali... :)
teriima kasih saudara telah mengimplementasikan,, ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan buat saya .. :-)
terima kasih informasinya.
www.kiostiket.com
Bisa di jabarkan reakdi kimianya?
Posting Komentar