SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 28 Oktober 2007

“DAKU PERNAH RIYA"

Bila ditanya pada ruh yang selalu setia menunggui kalbuku. Pastilah ia berkata banyak yang baru engkau tahu tentang beribu kemunafikanku. Bila diajak untuk berkata-kata, ia akan bercerita segalanya tentang diri hina dina ini. Kumpulan kata yang merangkum ceritanya layaknya air yang mengalir deras….
Daku berjalan dengan kesombongan, begitulah ceritanya. Daku beramal telah banyak menurutku, namun nihil tiada nilai satupun. Pujian manusia kuperoleh, laknat Allah kuterima. DAKU TELAH RIYA… Begitulah ucapnya, begitulah ia menjawab ringan dan pelan, serius. Penuh dosa! Itulah hakikatnya diriku. Darah kefasikanku, peluh kemunafikanku telah melumuri nadanku seolah tengelam dalam banjirnya dosa-dosa maksiatku. Hidup merasa berenang dalam luasnya samudera pujian. Akhirnya ada angkuh dan sombong, dan seribu kata yang setara hina dengan itu… Riya… Riya itu syirik, syirik itu tak terampuni…
Namun ada harapan yang baru, ruhiljihadiljadid, semangat jihad yang baru… Berjuang memohon ampun pada sang Ghaffar… Karena kutahu Ia maha pengampun. Astaghfirullahal’adzhiim… (Doaku, “DAKU PERNAH RIYA”, dan mudah-mudahan esok ia jauh dari hidupku… Amin)

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini