SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 30 Maret 2008

BERAPA ORANG BINAANMU?

Topik kita kali ini adalah bertanya pada diri sendiri : Berapa orangkah binaanku (mutarabbi). Inilah keseriusan yang serius, bukan pelepas penat-penat di siang atau penghilang-hilang kantuk di malam dingin. Saatnya berdiskusi tentang tarbiyah, bangkit bersama ISLAM dengan segala keagungan yang diciptakan Rabb di dalamnya.

Sahabat, bukan zamannya lagi kita berbincang hampa tentang peperangan meraih jabatan empuk, perang harta, perang kecerdasan atau kekreaktifan, yang tak abadi, semuanya keduniaan, tak berharga. Isilah bahan-bahan perbincangan kita dengan sesama sahabat dengan topik2 kaderisasi, berapa orangkah binaanmu? Bagaimana akh, ada kendala dengan kelompokmu?

Itulah perbincangan dengan topik yang perkasa! Tak sekedar menikmati indahnya dakwah, sendirian... Marilah bersama mengajak manusia di sekitar kita untuk menjadi penikmat dakwah. Sebagaimana kita! Kita bertekad : Hadizhi Sabili, nilah jalanku... Jalan yang pernah dilalui oleh para Nabi dan Rasul yang mulia. Bukan jalan kesesatan. Inilah aku, kami berdakwah.

Ketahuilah, pernah di suatu kunjungan seorang Pimpinan Persatuan Ulama Dunia berkata : “Insya Allah, masa depan yang gemilang itu, kejayaan yang pernah hilang di tangan kita, akan dapat kita kembalikan lagi. Dan saya berharap, Indonesia akan menjadi pemimpin kebangkitan ini” (Dr. Yusuf Al Qaradlawy, Masjid Al-Azhar Jakarta, 1999)

Maka : Untuk itu, aku mengajak sahabat semua untuk bergabung, bergabung dalam keseriusan membina. Banyak para pemuda di sekitar kita yang tak mengenal hidupnya. Biarpun mereka masih hidup, namun sesungguhnya mereka adalah mati di sisi pengetahuan islam. Sahabat, tak perlu ragu dengan ini. Inilah keabadian yang abadi, sunnatullah atas da’i. Membina diri dan orang lain, bukan coba-coba tapi serius. Memperbanyak pasukan dakwah, sebuah cita-cita agung...

Dan kini, tidak ada lagi kata-kata : “Aku belum siap”. Ingatlah kalimat Allah wahai saudaraku “Kabura maqtan ‘indAllahi antaquulu maa laa taf’aluun” (Kemurkaan besar di sisi Allah bila engkau berucap apa yang tidak engkau kerjakan. Lihat dan perhatikanlah, betapa seiring kita membaca ayat-ayat cinta, Al Qur’an. Betapa seringnya kita mengisi ucapan2 kita di malam dan tengah hari dengan lantunan ayat-ayat cintaNya. Lalu, lihatlah apa isinya..? Apa isi yang kita sering ucap-ucapkan itu? Semuanya berisi penyeruan kepada manusia, membacakannya pada manusia, membersihkan jiwa, dan mengajari manusia dengannya. Lalu, masihkah kita belum siap menerima Al Qur’an bila kita masih belum siap menyeru? Masihkah kita belum siap berdakwah? Masihkah kita belum siap memiliki binaan? Pikirkanlah wahai ulul albab... Sahabat keindahanku! “Kabura maqtan ‘indAllahi antaquulu maa laa taf’aluun”

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini