Di saat Kita Berkumpul (Catatan Para Mentor)

Tadi malam, beberapa mentor (murabbi) FMIPA berkumpul di sebuah Mushalla kecil yang tak jauh dari Wisma JHD. Ada sinyal yang menegaskan kekuatan jama’ah akan segera dahsyat lagi, entah ini suatu sarana balas dendam setelah pertarungan sengit yang terasa menyesalkan beberapa waktu yang lalu??? Hmmm, seakan ini suatu penyusunan barisan setelah barisan terlihat agak kocar-kacir seusai pertempuran.

Kenikmatan luar biasa aku dapati di sana, di saat hati-hati yang kuat itu berkumpul. Inilah yang dirindukan, inilah yang dirindukan. Berkumpulnya hati-hati yang telah satu persepsi menegakkan kalimat Allah via jalur kaderisasi di FMIPA yang tercinta. Meski S.Si itu telah di sandang, tekad akan terus ada untuk memperbaiki FMIPA dan proses tarbiyah di sana, insyaAllah.

Berkumpulnya kami dalam sebuah rapat, tak sekadar rapat biasa. Itu adalah rapat yang mengumpulkan hati-hati pencinta Allah, bersatu dan bertekad di dalam jama’ah untuk mencapai tegaknya dinullah melalui tersentuhnya hati-hati para mutarabbi (peserta tarbiyah) di kampus FMIPA.

Tadi malam, ada kata yang terdengar dan sempat tercatat. Memunculkan tanya dan diskusi di dalam hatiku. “Saatnya kita menata kembali”, dan langsung mendapat respon dari kalbuku, koq bisa tak tertata selama ini? Kenapa bisa demikian? Ah, lupakanlah, yang penting jangan sampai terulang lagi. Itu!

Meskipun dengan energi ruhiyah yang minimalis, begitu kata Rahmat shahib Q, berkumpulnya kita mampu menyatukan yang ‘minimalis’ itu menjadi energi ruhiyah yang ‘maksimalis’ disebabkan kesatuan jama’ah. Bila berkumpul, yang kecil-kecil menawan pun akan menjadi dahsyat besar-besar!

Tadi malam, ada pembahasan yang detail tentang berbagai permasalahan halaqah tarbawiy di kampusku. Ada yang komplikasi, ada yang berhenti di tempat, mundur teratur dan cerita-cerita tak menyenangkan lainnya. Huh, beginilah jalan dakwah, tidak mudah-tidak mudah-dan tidaklah mudah.

Oh… Diriku dan dir kalian semua…

Berkumpulnya kita, bukanlah beban namun ia adalah motivasi. Bukan beban, bukan beban, biarpun malam ini, di atas pelupuk mata kita telah ada beban yang berton-ton membuat energi mata kita hanya 5 watt saja tersisa dan akhirnya semua tidur, tidur, atau tertidur, pulang………………….. karena waktu telah di tengah malam, sunyi.

Hadir di sana, Kimia (JHD saja), Fisika (Faisal, Akmal, dan Iwan), Matematika/Siskom (rahmat dan Medi) Farmasi (Deden dan Antonov), Biologi (Depit dan Mardoni). Semoga dengan berkumpulnya kita menjadikan jama’ah ini semakin kuat, sahabat!!!


(Darussalam, 25 April malam)