Awas, minggir-minggir, kami baru pulang ngaji. Pesona kebaikan akan menggoda diri kalian. Awas, kami akan menunjukkan bahwa anak ‘pangajian’ juga bisa jadi teladan. Awas, kami baru pulang ngaji, topik aktual tentang kondisi kalian : Umat Islam. Kondisi umat islam yang sedang dilanda kelemahan. Lemah aqidah lemah ilmu, lemah kekompakan lemah berdakwah dan lemah bersatu, semuanya lemah-lemah tak ada yang kuat. Dengan itu, awas, kami akan mengubah segalanya menjadi lebih baik. Karena kami anak pengajian.
Awas, kalian akan tergilas oleh wewangian aroma materi keislaman dari kami, walaupun bukan parfum. Awas, ini bukan hal biasa, mau memberitahu bahwa baru saja kami liqo’ (pertemuan) dengan sahabat-sahabat seperjuangan. Baru saja, malam ini. Kami tak pernah letih apalagi bosan untuk tetap ngaji. Meski kami sibuk di laboratorium, sebagai anak MIPA. Meski kami sibuk di sekre-sekre sebagai aktivis organisasi. Meski kami adalah siapapun dan bagaimanapun juga keadaan kami, kami akan tetap ngaji. Awas, ini tekad kami, akan terus ngaji bahkan sampai setelah jadi haji, jadi haji siapa takut? Siapa tak mau? Awas, tak perlu menyetop kami bergerak di sini. Kalian mau gabung ngaji atau tetap di sana di dalam kedunguan kalian tak mau ngaji, terserah, yang penting kami akan tetap ngaji dan terus ngaji, hingga kalian juga mau ngaji.
Awas, pengajian kami qur’an hadits, sebagai manhaj utama dan dasar kami bergerak. Kami jauh dari tahayul bid;ah apalagi churafat, karena by the way kami juga sudah tahu bahwa itu semua menjerumuskan ke neraka. Ih, seram. Awas, jangan mau masuk nereka, ayo- ayo ngaji sebelum terlambat.
(Coret-coret setelah pulang mengisi pertemuan (liqo’). Liqo = istilah gaul dan keren buat mengistilahkan pengajian anak2 muda di kampus, sekolah dan pesantren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar