SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Kamis, 13 Mei 2010

Cerita 'Tahsin' Ikhwan Akhwat FMIPA Andalas

Suatu cerita sederhana tentang kesungguhan
(Mohon maaf kepada saudaraku Ustads Rahmat Firdaus, aku buka sedikit cerita kebersamaan kita di sini. Niatnya motivasi, insyaALLAH)

+++++

Selama hampir satu setengah jam tadi pagi berdiskusi dengan Sahabat Qur'anku di Padang. Diskusi Qur'ani yang telah kami programkan rutin minimal sekali sepekan dalam meraih target-target tertentu. Bahkan sejak dahulu ketika di kampus, pertemuan serupa sering terlaksana dengan baik di tengah-tengah kesibukan mengurus dakwah kampus MIPA (baca : dakka MIPA). Kini, meskipun jauh, aku di Jambi dan beliau di Padang, bukanlah alasan untuk tidak bertemu biarpun hanya by phone, tak apalah kawan. Ini demi kebaikan, insyaALLAH.



Di tengah-tengah diskusi, aku teringat dengan note pada akun facebook beliau beberapa waktu lalu tentang BERDOSANYA SESEORANG YANG MEMBACA AL QUR'AN TIDAK DENGAN TAJWID --- Timbulnya dosa jika seseorang itu telah mengetahui hal itu, namun tanpa ada upaya serius darinya untuk TAHSIN (memperbaiki) bacaan Al Qur'annya.

(Hmmm, termasuk yang barusan membaca note ini, telah mengetahui bahwa berdosa jika membaca Al Qur'an tanpa tajwid).

Beberapa komentar pada note beliau kami diskusikan (mohon maaf jika disebut di sini), antara lain :
1. Bertanya dimana Ma'had Tahsin
2. Bertanya nomor hape Ustadz
3. Bertanya siapa Ustadzah yang perlu dihubungi untuk Tahsin
4. Dan macam-macam yang lainnya hingga pada suatu 'dialog' yang mirip 'debat'.

Lalu?
Kami pun saling tertawa kecil, astaghfirullah... Facebook oh Facebook, duniamu begitu sempit. Tertawa di sini bukan soal kesombonganku, apa gunanya menyombongkan sesuatu yang aku tidak miliki!!! Jujur, aku ataupun Sahabatku (RF) sama sekali belum memiliki bacaan Al Qur'an yang sempurna, belum! Tetapi ini soal upaya untuk terus memperbaiki kekurangan diri. Keluguan komentar ikhwah dalam note itu terasa aneh saja ketika direnungkan lebih dalam.

Ikhwatifillah, sesuatu yang penting harus dianggap penting, begitu juga dengan hal yang mendesak. Bila itu menyangkut dosa yang mendesak dan penting untuk dihindari, maka berupayalah mengatasinya di dunia nyata. Tidak hanya bertanya di facebook, lalu selesai. Sekali lagi, tidak hanya posting komentar lalu selesai. Tidak!

Satu kata yang menjadi kunci yakni Kesungguhan. Dalam bahasa Inggrisnya kita kenal dengan istilah MUJAHADAH!

*Mujahadah! Bukan mujahidah :p

2 komentar:

Syifa mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatulloh,,,,akhi fillaah...jazaakallah khaiir,,,tp apkah skrang anta sdah bljar tahsin i2???

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Alhamdulillah skrg masih tetap aktif mengajarkan dan mempelajarinya... InsyaAllah.

8 Tulisan Populer Pekan Ini