SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Kamis, 27 Mei 2010

Menyoal Keteladanan (Tulisan Seorang Sahabat)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, washshalaatu wassalaamu `alaarasuulillah, ammaa ba'du.
Hari ini perlu rasanya para kader dakwah (kampuskhususnya) merenungkan arti penting keteladanan bagi eksistensi dankeberhasilan proyek dakwah.
Dakwah tidak semata-mata membutuhkan lisan untukmembuat orang lain mau berubah, akan tetapi dakwah juga butuh keteladanan. Kitamenyebutnya "Da'wah bil-haal". Bahkan dalam banyak kasus justru lebihbanyak orang yang tertarik dengan dakwah dan terpesona dengan parada'i-nya dikarenakan hal ini. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang kecewadan mencibir para aktivis dakwah karena mereka melihat adanya ketidaksesuaiananta ra perkataan dan perbuatannya.



Adalah Rasulullah SAW, seorang da'i yang tidakhanya mengandalkan lidahnya dalam berdakwah. Demi Allah, kita tidak akanmenemukan satupun perkataan beliau yang sia-sia. Justru pada setiap kata dankalimat yang keluar dari mulut beliau terkandung hikmah yang dalam bahkandihafalkan dan dicatat oleh para sahabat. Tapi tidakkah kita memperhatikan bahwalebih banyak orang yang tertarik dengan dakwah beliau karena keteladanan yangagung dari diri beliau?? Itu pula yang membuat para sahabat betah dan istiqamahmembersamai beliau dalam setiap aktivitasnya, baik sulit apatah lagi senang.

Nah, bagaimana dengan kita? Bagaimana denganteman- teman/adik- adik yang menjadi objek dakwah kita? Adakah mereka sanggupbertahan melalui perjuangan dakwah bersama kita? Ataukah satu-persatu darimereka mulai mundur secara teratur? Belumkah tiba saatnya bagi kita untukmerenungi fenomena ini?

Sudahlah ikhwah, tidak perlu kita susah-susahkeluar mencari penyebab kondisi ini. Mari kita lihat saja ke dalam, ke dalamdiri kita. Sudahkah kita mengutamakan keteladanan dalam aktivitas dakwah kita?Lalu bagaimana dengan kasus-kasus yang ditemukan di lingkungan kita? Ada"senior dakwah" yang kerjanya nonton film di wisma. Ada juga yangsering melewatkan malamnya tanpa ada satu rakaat pun yang ditegakkan. Atau adajuga yang hobinya up date status fb setiap jam atau bahkan hampir setiap menit!Tidak lupa juga selalu menyempatkan untuk mengomentari status taman-temannya. Sementara tilawahnya hanya "1000 kebaikan" sehari (1 huruf = 10kebaikan kan?). Inikah yang kita sebut keteladanan?

Jangan heran kalau tarbiyah adik-adik kitabermasalah selama seniornya masih ogah-ogahan tarbiyah. Jangan heranketika mendapati pemahaman kader sangat minim dari yang diharapkan kalauseniornya tidak pernah menghidupkan budaya membaca dan diskusi (bukan debat). Janganheran pula melihat keder yang tidak terjaga hijabnya antara ikhwan dan akhwat,toh seniornya saja tidak pernah canggung ber-ikhtilath dan "galak-galak" bersama. Jangan pernah berharap kondisi generasi setelah kita akan menjadilebih baik selama kita tidak membudayakan keteladanan.
Bukankah sudah sangat akrab di telinga kitaslogan "Ashlih nafsaka, wad'u ghairaka"?!
Inilah hakikatnya keteladanan. Fa'tabiruu….!


Written by Rahmat Firdaus

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini