Sudah bertahun mengenal Al-Qur'an, kami sejak kecil telah dididik oleh Orangtua terutama Ayah yang sedikit paham tentang ilmu agama. Sejak kecil sampai menjelang dewasa, kami setiap pekan mempelajari ilmu agama di sekolah, SD, SLTP, SMU, hingga ke bangku kuliah, bahkan pada usia 12 tahun kami telah menamatkan membaca sebuah Kitab Fiqh Lengkap. Demikian juga dikau, pasti kita sama! Kita juga sama belajar pelajaran agama sekali seminggu sejak SD hingga SMA atau kuliah, itulah yang kami maksud.
Lalu...
Dalam pada itu... Kami pun heran, tidak semua dari kita yang terus berqur'an, terus mempelajari kandungan Al-Qur'an, membaca, menghafal, mengamalkan, dan mengabarkannya, mengapa? Apa masalah?
Inilah yang menjadi gundah dan tanda tanya, mengapa? Kami pun begitu, tidak terlalu mengetahuinya secara pasti. Namun alhamdulillah, pada usia kepala dua ini, Allah mempertemukan kami dengan beribu manusia-manusia pembelajar. Mereka menamai diri mereka aktivis Islam! Ya, kami bertemu mereka, ada ribuan yang kami kenal!
Dan di antara ribuan itu, ada 100 atau mungkin 10 orang saja yang menjadi sumber kekuatan kami dalam upaya 'semakin' mengenal jalan itu. Di antara 10 orang, hanya ada seorang yang sesekali menemani dan menuntun kami dalam berqur'an. Ya, ia sebagai sahabat dan juga Guru kami yang setia. Meski bukan malaikat, namun beliau telah menjelma menjadi 'Jibril' kehidupan kami.
Dan ada satu hal yang ingin kami pamerkan tentang hafalan, yaitu tentang upaya kami menuju akhir Ramadhan pada tahun ini yakni 'harus menambah 3 bagian lagi dari kalamullah', sekali lagi : 'harus menambah 3 bagian lagi'. Bersama kita bisa, dan bersama juga kita bisa malas-malasan yang pada akhirnya tetap 'gak dapat-dapat :p hmmm, yah, namanya juga manusia... boleh berencana namun takdir Allah saja yang akan terjadi.
Huffh... Sudah agak lelah kami menulis. Kita akhiri tulisan pamer ini.
Kemudian, tersenyumlah setelah membacanya. Jangan marah atau berburuk sangka.
Semoga pamer ini adalah pamer yang bersih niatnya, yakni pamer karena Allah, bukan karena isi dunia. Bahasa halus dari kata pamer jenis ini adalah memberi motivasi kepada pembaca dan penulis agar kita semakin lebih baik dan mampu memelihara kebaikan-kebaikan yang telah ada di dalam diri kita. Sebagaimana Rasulullah SAW mengatakan (kalau kami tidak salah dalam sebuah hadits yang shahih), kalau pamer maka pamerlah pada Allah. Kemudian kami mengembangkan pesan itu menjadi sebuah tindakan "pamer karena Allah". Wallahu a'lam.
Catatan tertutlis pada malam Ahad : Sabtu, 1 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar