Sahabatku para pemuda, andainya mereka mengerti bahwa perjuangan kita semata-mata untuk ketenangan mereka, semata-mata agar mereka bebas dari penghambaan terhadap taghut, tentulah mereka tak pernah mencacimu, bahkan memusuhi perjuanganmu ini. Mereka sebenarnya sedang belajar, sementara hawa nafsu selalu menemani mereka, maka bersabarlah sobat. Suatu waktu mereka mengerti, hingga setidaknya ketika mereka di liang lahat kesadaran itu akan ada, nyata. Dan kita di sini, paling tidak telah berlepas tangan atas mereka seraya berucap : Allahumma Rabbana, fasyhad, fasyhad, fasyhad. Maka saksikanlah ya Rabb.
Sahabatku pemuda, apa yang kau perjuangkan adalah materi-materi tarbiyah yang kau pelajari tiap pekan dari kitab Allah dan Rasul-Nya. Duduk melingkar mengecas diri demi bekal perjuangan untuk umat. Bukan mereka, dalam hari yang kuhitung, mereka berjuang atas kehampaan. Mengikuti aliran pemahaman taghut yang kelak mengelupas kulit cantik mereka di akhirat.
Sungguh, tiada ampun bagi mereka "lan yaghfirallahu lahum" yakni mereka yang berpaling dari jalan Allah dan kemudian menyombongkan diri "yashudduunahum wahum mustakbiruun". Adapun dampak dan tujuan kerja mereka adalah menyesatkan umat dari jalan Allah "liyudhilla 'an sabilillah". Semua karakter mereka telah diceritakan rapi di dalam Al Qur'an., maka jangan kaget wahai sobat. Kita memiliki Al Qur'an sedangkan mereka memiliki buku hasil pemikiran manusia.
Sahabatku pemuda, terutama engkau wahai intelektual muda seantero jagad. Tetaplah sabarkan dirimu bersama para du'at di pagi dan petang hari seperti firman Allah mengajakmu dengan kelembutan "washbir nafsaka ma'alladziina yad'uuna rabbahum bilghadaati wal 'asyiyyi"
Demikianlah semoga rahmat Allah selalu melimpah bersama langkah-langkah perjuanganmu. Allah kumpulkan kita tersenyum di akhirat, tidakkah kau yakini kabar gembira itu sobat? InsyaALLAH akan kau temui bila tetap istiqomah dijalan-Nya, tetap di sini berjalan bersama para pejuang fillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar