Diri, kau mengingatkanku tentang kami, yang sengaja lalai, secara sadar meninggalkan 10 hari di bulan berkah dengan amal yang masih segenggam kemudian berpuas-puas. Wahai diri, kau mengingatkanku tentang kami yang membaca kisahmu, astaghfirullah.
Hidup untukmu wahai diri adalah ketak tentuan, sungguh jatah hidupmu adalah Allah ‘azza wajalla yang menakarnya. Ingatlah wahai diri, pengarungan sungai panjang duniamu bukanlah perjalanan abadi, akan ada masa kau temui ketika aliran itu berakhir pada ujungnya, hilirnya, masa ketika kau bergabung pada samudera akhirat yang membentang luas dan kekal, tanpa kejelasan apakah kau selamat atau tidak, wahai diri.
Berbekallah berbekallah,sebab di sana kau hanya sendirian! Seorang diri...
Semoga Allah merahmatimu…
.....
Catatan Siang Ba’da Jumatan, Bermula dari Masjid Al Jihad
Rimba Akasia Sinar Mas (Tebing Tinggi-Mill)
2 komentar:
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
akh, tmghkn link blog ana dt4 antm ya kah!?
syukran
deden (denfathurrahman.wordpress.com)
yup, sepakat. Bekal di bulan Ramadhan betul2 harus dioptimalkan.
Posting Komentar