Saya termasuk beruntung karena terpilih di antara jutaan manusia bumi menjadi salah seorang pengemban risalah dakwah, meskipun tidak sehebat dakwah para Da'i, namun saya boleh berkata bahwa dengan menjadi pendukung dakwah saja itu sudah saya anggap sebagai pengemban risalah dakwah. Apatah lagi bila terjun langsung mensukseskan program-program dakwah.
Kehadiran saya di dalam jamaah dakwah bukanlah hal yang istimewa. Saya berani berkata bahwa kalau tidak ada saya juga tidak apa-apa. Jamaah tidak akan merasa kehilangan karena saya sadar bahwa diri bukan siapa-siapa. Jika berkaca pada 'modal' yang dimiliki diri, ini sungguh tidak ada apa-apanya bila membandingkan dengan apa yang dimiliki manusia-manusia hebat lain di dalam jamaah dakwah.
Hal yang paling indah saya rasakan dikarenakan saya telah berada di dalam jamaah dakwah ini adalah manfaat duniawi yang telah banyak saya peroleh. Untuk saat ini, baiklah, saya tidak akan bicara soal ukhrawi. Cukup yang 'nyata-nyata' saja yang bisa langsung saya nikmati. Manfaat duniawi itu antara lain tertolongnya diri saya oleh banyak manusa shalih di seantero bumi. Bila kita mengaku saja sebagai "ikhwan", insyaAllah akan banyak muharrik dakwah yang telah antri untuk memberikan pelayanan dan pertolongan kepada kita.
Nah, ini baru satu contoh:
Saya sebutlah di sini kisah perjalanan saya ke Jakarta, Bogor, dan Bandung baru-baru ini. Sebagian besar orang-orang yang melayani saya di dalam perjalanan adalah para sahabat-sahabat dakwah. Baik yang baru kenal maupun yang pernah kenal. Tidak ada bedanya. Seakan-akan kami sudah memiliki bahasa yang sama di dalam berinteraksi antara sesama penghuni rumah dakwah. Subhanallah.
Tentang aneka manfaat duniawi dari dakwah, cukuplah saya dan orang-orang yang telah tercelup jiwanya ke dalam dakwah sebagai saksi atas kisah ini.
Allahu a'lam.
Kehadiran saya di dalam jamaah dakwah bukanlah hal yang istimewa. Saya berani berkata bahwa kalau tidak ada saya juga tidak apa-apa. Jamaah tidak akan merasa kehilangan karena saya sadar bahwa diri bukan siapa-siapa. Jika berkaca pada 'modal' yang dimiliki diri, ini sungguh tidak ada apa-apanya bila membandingkan dengan apa yang dimiliki manusia-manusia hebat lain di dalam jamaah dakwah.
Hal yang paling indah saya rasakan dikarenakan saya telah berada di dalam jamaah dakwah ini adalah manfaat duniawi yang telah banyak saya peroleh. Untuk saat ini, baiklah, saya tidak akan bicara soal ukhrawi. Cukup yang 'nyata-nyata' saja yang bisa langsung saya nikmati. Manfaat duniawi itu antara lain tertolongnya diri saya oleh banyak manusa shalih di seantero bumi. Bila kita mengaku saja sebagai "ikhwan", insyaAllah akan banyak muharrik dakwah yang telah antri untuk memberikan pelayanan dan pertolongan kepada kita.
Nah, ini baru satu contoh:
Saya sebutlah di sini kisah perjalanan saya ke Jakarta, Bogor, dan Bandung baru-baru ini. Sebagian besar orang-orang yang melayani saya di dalam perjalanan adalah para sahabat-sahabat dakwah. Baik yang baru kenal maupun yang pernah kenal. Tidak ada bedanya. Seakan-akan kami sudah memiliki bahasa yang sama di dalam berinteraksi antara sesama penghuni rumah dakwah. Subhanallah.
Tentang aneka manfaat duniawi dari dakwah, cukuplah saya dan orang-orang yang telah tercelup jiwanya ke dalam dakwah sebagai saksi atas kisah ini.
Allahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar