SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Senin, 31 Maret 2008

SUDAH SIAPKAH ANTUM?

Ini ada sedikit tulisan yang ana (Dr. Ihsan Iswaldi, M.Si-red) ambil dari beberapa tulisan di majalah Al Izzah terdahulu.

Semoga bermanfaat.



“Afwan Akh, Ana tidak bisa merasakan nikmatnya berdakwah di sini. Selama ini hubungan ana dengan ikhwah menjadi sangat formal. Ana merasa kering. Seolah-olah kita hanya pekerja. Ukhuwah... ana pikir sebatas materi. Daripada keberadaan ana menganggu proses dakwah, lebih baik ana menarik diri saja.”

Marilah kita ingat sejenak.

Ketika bersitegang dalam majelis dakwah. Ketika acuh dalam pertemuan selintas.

Ketika keluar ucapan kasar dengan serapah. Ketika ada ganjalan yang menghujam kalbu

Ketika tiris dan hambar senyum terkembang. Ketika mengingkari kehadiran antum dalam dakwah

Ketika sadar nilai maknawi ternodai. Ketika perasaan lebih benar menguasai diri

Ketika memandang antum jauh lebih rendah dari para kuffar. Ketika merasa paling beramal

Ketika tangismu tak bisa kudekap. Ketika penderitaanmu hanya lewat sebagai berita

Ketika interaksi kita sebatas basa basi

Ingatlah kembali semuanya

Sesungguhnya kesadaradan itu baru kembali. Antum adalah harta terbesar dalam hidup ini.

Dengan senyum ikhlas antum, dengan kesabaran antum, dengan lapang dada antum, bahkan dengan marah dan sikap keras antum, itu semua adalah penguat tapak kaki berjalan dalam dakwah.

Sesungguhnya sifat persaudaraan di antara kita, meletakkan kehormatan dan izzah seorang muslim sebagai harga diri yang harus dipenuhi hak-haknya oleh sesama.

Maafkan Ana yang telah menggugurkan kehormatan dan meluruhkan kemuliaan antum. Semoga rasa maaf antum pun mampu mengganti murka Allah. Menjadi air yang memadamkan gejolak api neraka, dan pelapang atas sempitnya hati yang merasa bersalah. Semoga rasa maaf antum menjadi penebus, prasyarat untuk tetap menjadi pilihan Allah dalam jalan dakwah. Semoga dengan kemuliaan dan keutamaan senantiasa dianugerahkan Allah untuk antum semua.

Rasulullah Saw bersabda: “Beruntunglah orang-orang ikhlas (muukhlisin) , jika mereka hadir (di tengah-tengah keramaian), tidak ada yang mengetahui mereka. Dan jika mereka pergi meninggalkan (keramaian tersebut), tidak ada yang merasa kehilangan.” (HR. Baihaqi).

Dr. Yusuf Qaradhawi menegaskan, bukanlah dikatakan beriman seseorang yang bagus shalatnya, puasanya, zakat, dan ibadah-ibadahnya saja, melainkan mereka yang senantiasa memperhatikan urusan umat Islam dan beramal untuk urusan tersebut. Perjalanan dakwah hari ini menuntut karya nyata yang proaktif. Jika kebatilan didukung oleh semua fasilitas dan dana yang lebih, mengitari kehidupan, melemahkan ketetapan Allah, dan menggiring manusia ke jurang kehancuran, maka bagaimanakah kita besikap terhadapnya. Apakah banyaknya jumlah ibadah telah membuat antum aman dan tenang akan perhitungan kita di hadapan Allah. Sementara setiap hari selalu ada saudara-saudara kita yang gugur di dean mata ?

“Insya Allah, masa depan yang gemilang itu, kejayaan yang pernah hilang di tangan kita, akan dapat kita kembalikan lagi. Dan saya berharap, Indonesia akan menjadi pemimpin kebangkitan ini”

(Dr. Yusuf Al Qaradlawy, Masjid Al-Azhar Jakarta, 1999)


SUDAH SIAPKAH ANTUM?


+++++ Tulisan dari Da ihsan... (Doctor Candidate of Granada university, Madrid, Spain)

1 komentar:

Hendra mengatakan...

ana izin copy...
jazakallah...
ana teringat lagi dengan pesan itu...

Hendra...

8 Tulisan Populer Pekan Ini