SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Sabtu, 06 September 2008

Aku Pesankan Untukmu

Aku pesankan untukmu saudaraku, sahabatku pejuang dakwah...

Sekadar mengulang semangat yang pernah ada, menggetarkannya di ujung-ujung keimanan kita hari ini, karena setahuku menurut Adrian (Mantan Ketua Rabbani Unand), semangat itu identik dengan ruhiyah, keimanan, atau sejenis pemaknaan lain yang sejajar dengan iman.

Saatnya bergerak untuk menyusun bangunan kejayaan itu. Satu per satu posisikan bata-bata semangat hidup dalam naungan hidayah, jadikan ia bersinambung meraih masa depan Islam yang lebih baik. Bukan sekadar diam dalam keterpurukan berpikir dan cenderung berkutat dalam stagnansi spiritual.



Kader dakwah, dimanapun ia berada selayaknya membuat pemetan-pemetaan individualis tanpa melenceng pesat dari perencanan secara komunitas. Ia ibarat pionir-pionir, karena ini juga kebutuhan. Bukan seperti yang terceritakan dalam akhir paragraf dua di atas. Diam, tak bergerak. Mandul dalam memproduksi penerus-penerus perjuangan. Kemalasankah penyebabnya? Ya, kembali lagi pada semangat tadi. Intinya adalah iman.

Saudara, pernah ketika dulu majalah da’watuna sedang mekar di nusantara sekitar 3 tahun lalu, ia menyampaikan bahwa hendaknya setiap kita selalu menegur sapa siapapun di sekitar. Mereka, saudara muslim itu adalah target operasi dakwah ini. Maka terjun dan rangkullah mereka, peluk dan tanamkanlah di dalam hati mereka kalimat tauhid, ia adalah kunci hidayah! Agar mereka menjadi insan penuh kualitas, dan juga kuat. Agar wilayah luas yang sedang dirambah oleh dakwah akan semakin tertoprang oleh sebaran kualitas kader yang matang di setiap jengkal jengkal wilayahnya.

Wah. Luar biasa, da’watuna menebar kalam da’awiy membuatku terpukau dan menambahnya dengan bumbu-bumbu. Bacalah, nikmatilah. Membaca tak sekedar meyangkan pandangan, namun ia juga beriring aksi yang bermakna.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

jazakallah kahiran...akhi,pesannya sangat mendalam,apalgi sekarang banyak sekali keluhan yang ana terima,dari para pejuang dakwah ada yang mengatakan kenapa ya walaupun ngumpul dengan sudara seiman gak ada rasa apa2(tidak seprti dulu),liqo dengan murobbi seakan rutinitas saja tanpa makna,ukhuwah yang mulai pudar...ternyata disinilah jawabannya yaitu kondisi ruhi yang tentunya berkaitan dengan amal yaumi yang ada,jazakallah akhi...tulisan ini akan kusampaikan pada teman2 lain...sungguh ana rindu zaman itu...semoga iman kita juga setinggi "zaman itu".Fausaif arar city,KSA.

8 Tulisan Populer Pekan Ini