Masalah penerapan syari'at/penerapan Alqur'an itu sangatlah kompleks, salah satunya juga termasuk dimulai dengan tilawah harus rajin, shalat harus on time, hingga akhirnya secara bertahap hukum Islam pun dapat tegak, jadi sangat kompleks. Bukankah Rasulullah dalam sebuah hadits menyatakan bahwa yang paling pertama lepas adalah penerapan hukum dan paling akhir adalah shalat, jadi shalat itu termasuk di dalamnya Alqur’an. Ohya, perlu diingat bahwa menurut pandangan Syaikh Al Qaradhawiy, beberapa cara berinteraksi dengan Alqur'an adalah : Tilawah, Tadabbur/Tafsir, Tahfizh, dan Menerapkan, serta Mendakwahkannya. Lihat kitab Kaifa Nata’amal Maa Alqur’anil’Azhim.
Kemarin (kalau tidak salah), salah seorang pengunjung blog ini berkomentar sebagai berikut. Alhamdulillah, JHD dengan sedikit pengetahuan telah menyampaikan tanggapan sebagaimana diuraikan di bawah ini. Selamat membaca...
“kenapa seh yg di fokuskan nya hanya mengkhatam kan al qur an....
klo udah khatam 1 kali..trus di knpa harus dilanjut sampe khatam 2 kali... dst..
iya ..bagus memeng menargetkan untuk khatam...tp kan al qur an tdk hanya untuk di baca,,,tp diterapkan..
jadi perjuangan untuk penegakkan syariat seharusnya di fokuskan dalam postingan ini,,,,”
Saudaraku, saya sangat sepakat, tapi untuk tulisan dalam postingan kali ini difokuskan pada motivasi membaca alqur'an (tilawan dan tadabbur), ini kan sunnahnya Nabi ketika Ramadhan, banyak berinteraksi dengan Alqur'an.
Masalah penerapan syari'at/penerapan Alqur'an itu sangatlah kompleks, salah satunya juga termasuk dimulai dengan tilawah harus rajin, shalat harus on time, hingga akhirnya secara bertahap hukum Islam pun dapat tegak, jadi sangat kompleks. Bukankah Rasulullah dalam sebuah hadits menyatakan bahwa yang paling pertama lepas adalah penerapan hukum dan paling akhir adalah shalat, jadi shalat itu termasuk di dalamnya Alqur’an.
Ohya, perlu diingat bahwa menurut pandangan Syaikh Al Qaradhawiy, beberapa cara berinteraksi dengan Alqur'an adalah : Tilawah, Tadabbur/Tafsir, Tahfizh, dan Menerapkan, serta Mendakwahkannya. Lihat kitab Kaifa Nata’amal Maa Alqur’anil’Azhim.
Jadi, tidak salah donk jika kita juga tilawah rajin, banyak khatam qur'an, dan semangat untuk tadabbur/tafsir, tahfizh, dakwah, dan amal nyata harus juga diperhatikan. Tidak kalah penting adalah berdakwah, mengajak orang kepada kebaikan, mencegah kemungkaran dll.
Barakallahu fiina ajma'in. JHD
“kenapa seh yg di fokuskan nya hanya mengkhatam kan al qur an....
klo udah khatam 1 kali..trus di knpa harus dilanjut sampe khatam 2 kali... dst..
iya ..bagus memeng menargetkan untuk khatam...tp kan al qur an tdk hanya untuk di baca,,,tp diterapkan..
jadi perjuangan untuk penegakkan syariat seharusnya di fokuskan dalam postingan ini,,,,”
Saudaraku, saya sangat sepakat, tapi untuk tulisan dalam postingan kali ini difokuskan pada motivasi membaca alqur'an (tilawan dan tadabbur), ini kan sunnahnya Nabi ketika Ramadhan, banyak berinteraksi dengan Alqur'an.
Masalah penerapan syari'at/penerapan Alqur'an itu sangatlah kompleks, salah satunya juga termasuk dimulai dengan tilawah harus rajin, shalat harus on time, hingga akhirnya secara bertahap hukum Islam pun dapat tegak, jadi sangat kompleks. Bukankah Rasulullah dalam sebuah hadits menyatakan bahwa yang paling pertama lepas adalah penerapan hukum dan paling akhir adalah shalat, jadi shalat itu termasuk di dalamnya Alqur’an.
Ohya, perlu diingat bahwa menurut pandangan Syaikh Al Qaradhawiy, beberapa cara berinteraksi dengan Alqur'an adalah : Tilawah, Tadabbur/Tafsir, Tahfizh, dan Menerapkan, serta Mendakwahkannya. Lihat kitab Kaifa Nata’amal Maa Alqur’anil’Azhim.
Jadi, tidak salah donk jika kita juga tilawah rajin, banyak khatam qur'an, dan semangat untuk tadabbur/tafsir, tahfizh, dakwah, dan amal nyata harus juga diperhatikan. Tidak kalah penting adalah berdakwah, mengajak orang kepada kebaikan, mencegah kemungkaran dll.
Barakallahu fiina ajma'in. JHD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar