SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Jumat, 09 Januari 2009

MENULISLAH

Niscaya engkau akan beruntung…

Tulislah, jangan berpikir untuk terus “akan menulis”. Sadarlah, bahwa bakat itu hanya 1 %, kemauan adalah 99 %. Banyak orang yang mampu tapi tak mau, mereka adalah orang-orang yang terpenjara dalam ketidakmajuan, jauh dari dinamisme, penuh kehampaan. Namun tidak sedikit orang yang masih belum mampu, akan tetapi karena kemauan dan tekad yang tinggi akhirnya mereka bisa. Mereka berprestasi karena mau.
Lalu, bagaimana menumbuhkan ‘MAU’? Mau itu ada dua sebab lahirnya, pertama, mau yang terlahir karena motivasi dari dalam diri (internal). Ini lahir dari proses pribadi yang setiap orang berbeda-beda melahirkan motivasinya, kadang ditentukan oleh sifat pribadi yang dibawa sejak lahir. Boleh jadi kebanyakan orang mengatakan ini adalah bakat, tapi ingat bakat hanya 1 %.


Sementara yang kedua adalah karena motivasi dari luar (eksternal). Motivasi ini akan ditentukan pada seberapa besar kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat, berteman dengan seorang pandai besi, boleh jadi kita terkena asap atau panasnya sedangkan berteman dengan penjual minyak wangi, minmal kita terciprat aroma harumnya. Mengerti maksudnya? Motivasi ekternal menulis bisa ditumbuhkan dengan banyak bergaul dengan komunitas penulis. Bertemanlah dengan mereka, seringlah bertemu dan berdiskusi.
Bila kita memahami, sebenarnya gemar menulis merupakan potensi luar biasa dalam mewujudkan kebangkitan Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini dunia Islam sedang dirundung pemikiran-pemikiran subjektif yang menyudutkan Islam (perang pemikiran) dari musuh-musuhnya, tidak terkecuali dari pemimpin-pemimpin negeri yang juga beragama Islam, yang pemikirannya bukan Islam meski ia shalat, zakat, puasa, haji. Tidak dipungkiri lagi bahwa dakwah sebagai suatu keutamaan dan kewajiban, mutlak diperlukan untuk membendung bahaya peperangan tersebut. Seorang juru dakwah selayaknya mampu menguasai media-media massa dengan tulisan-tulisan pencerahan umat tentang Islam. Bila tidak, maka akan lahirlah opini-opini dari para penulis-penulis sesat yang akan menyesatkan umat dan pemimpinnya. Bahayanya, jika opini itu menimpa pemikiran pemimpin maka dikhawatrkan ia akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang menyudutkan Islam.
Sebaiknya, setiap juru dakwah harus mau dan mampu mengasah keterampilannya dalam menulis. Bila ia mampu menulis maka ia berarti mampu melahirkan opini. Tentu saja, ia akan melahirkan opini yang berpihak pada Islam. Hal tersebut diyakni mampu menjadi latar kebijakan pemimpin dan cara pandang umat yang membacanya. Bila kebijakan yang dihasilkan adalah kebijakan positif yang meninggikan Islam maka pada sat itu juru dakwah telah berhasil menjadi salah satu tonggak pembangun kebangkitan Islam. Maka, menulislah bila mau membangkitakan Islam,
Allah SWT berfirman “Dan hendaklah ada di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Al-Qur’an Surah Ali- Imran Ayat 104). Dan beruntunglah bagi mereka yang berdakwah, salah satunya melalui tulisan. Menulislah, niscaya engkau akan beruntung. Allahu a’lam.
Tulisan ini disampaikan secara skematis pada Peserta Magang 08/09 Rabbani Multimedia Centre (RMC), UKM FKI Rabbani Universitas Andalas Padang, Sabtu, 1 November 2008.

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini