SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Jumat, 01 Mei 2009

KoS ada di Wisma

KoS, kotak sampah. Saya menuliskannya seperti itu. Kotak Sampah oleh sebagian orang merupakan gelar yang mereka berikan untuk sebuah alat elektronik bernama televisi (TV). Mengapa? Karena di dalamnya terdapat limbah-limbah (sampah) yang dapat merusak lingkungan, lingkungan berpikir dan bertindak, lingkungan perasaan dan lingkungan berperilaku, bagi siapapun yang melihat atau menontonnya.


Wisma, begitulah nama rumah keren dari para aktifis dakwah kampus (ADK) di sekitar Saya, mereka menyebut pondokan mahasiswa tempat mereka dididik dan tempat mereka tinggal. Wisma, bukan sekedar kos-kosan mahasiswa biasa. Jika ada yang ingin mengetahui wisma, maka tanyakan saja pada penduduk di sekitar kampus Unand, niscaya mereka akan mengatakan hal-hal baik tentang pondokan yang satu itu. “wah, itu pondokan mahasiswa intelek relijius” begitulah Saya menilainya sendiri.

Kembali pada permasalahan KoS tadi. Rupanya di beberapa wisma saat ini, telah ada KoS. KoS dijadikan sebagai sarana hiburan, 99 %. Sedangkan sebagai media penyampai info/berita, mereka gunakan hanya 1 %. Kenapa begitu hitungannya? Ya, karena persentase dari apa yang u televisi memang seperti itu. 99 % adalah sampah.


Sampah yang kita lihat, lama kelamaan akan mengontaminasi pemikiran dan perasaan kita. Gairah untuk mencintai Al-Qur’an akan semakin pupus, hilang lenyap dari peredaran. Dan Allah pun tak mau memudahkan lidah dan dada serta otak kita untuk menghafalnya. Buktinya apa? Hampir dipastikan, sebagai besar para penghuni wisma zaman 2000-an saat ini, jarang yang sanggup menghafal juz 30, ‘boro-coro’ 30 juz.


LALU BAGAIMANA KALAU SUDAH TERLANJUR ADA

KoS, yang sudah terlanjur ada, bisa saja ditiadakan. Ini soal komitmen saja. Bila alasan sebagai sumber informasi, toh masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat kita gunakan. Surat kabar, majalah, dan lain-lain... Rajin ke toko buku adalah cara tepat untuk mengakses info, tanpa harus membelinya, bisa. Internet juga gudang info, tapi harus yang baik-baik saja kita lihat. Tapi Saya yakin tidak ada ADK yang menyalahgunakan internet, kalaupun ada, itu mungkin karena kekhilafan.

Setidaknya, Kos tadi digunakan cukup 1 jam sehari. Cari waktu yang tepat untuk bisa menyaksikan berita aktual dan penting2 saja. Berita perceraian, tidak usah. Apalagi ‘nonton’ film. Hari gini ADK nonton film (baca : sinetron).

2 komentar:

selayangpandang mengatakan...

assalamualaikum wr. wb

izinkan ana berkomentar bang jul,,,
masalah pengadaan KoS (televisi) juga menjadi perbincangan HOT diwisma ana, beberapa minggu ini...

ana merasa memang isi/materi KoS banyak yng tidak bermanfaat namun ana merasa KoS juga diperlukan, karena melihat tujuan awalnya adalah untuk kebaikan manusia juga...

mungkin ana rasa yg jdi mslah adalah cara mengontrol KoS tersebut aja... afwan jiddan bang jika byk komentar, mklum baru2 aja di wisma

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Hmmm...

Bila alasan sebagai sumber informasi yang sangat diperlukan, toh masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat kita gunakan. Surat kabar, majalah, dan lain-lain... Rajin ke toko buku adalah cara tepat untuk mengakses info, tanpa harus membelinya, bisa. Internet juga gudang info, tapi harus yang baik-baik saja kita lihat. Tapi Saya yakin tidak ada ADK yang menyalahgunakan internet, kalaupun ada, itu mungkin karena kekhilafan.

Pilihan terakhir...
Setidaknya, Kos tadi digunakan cukup 1 jam sehari. Cari waktu yang tepat untuk bisa menyaksikan berita aktual dan penting2 saja. Berita perceraian, tidak usah. Apalagi ‘nonton’ film. Hari gini ADK nonton film (baca : sinetron).

8 Tulisan Populer Pekan Ini