Di detik-detik kepergian jhd menuju tanah tempat menyambung hidup, rupanya Allah menyempatkan jhd bisa nongol di dalam acara meski belum berbuat banyak. Agenda sehari itu dimulai dengan pembukaan dari akh Deden di sekitar Pustaka Pusat, dilanjutkan dengan sambutan belau bagi peserta yang ‘bermasalah’ dari M. Faisal, S.Si di putaran bus Politeknik Unand, dibantu dengan jhd sebagai tukang racik belau (sebagai info, kira-kira 20 bungkus belau), plus akh Deden yang ikut menyemangati adik-adik peserta di halaman depan kampus Politeknik Unand.
Setelah prosesi iqab selesai, peserta yang berjumlah 49 ikhwan tersebut langsung mengikuti satu persatu tahapan outbond secara berkelompok (7 kelompok). Ada 7 pos outing yang harus dilewati, minimal 4 posko sebelum giliran makan siang dan meraih 10 poin bintang dari Instruktur. Adapun 7 pos itu dan masing-masing instrukturnya adalah landing net (M. Faisal S.Si dan Antonov), flying fox (Reno, Depit, Edi), pulau karam (Guswanto, S.Si), spider web (Deden), balap bambu (Adi dan Edo), human building (Doni), dan trust fall (Medi). Tanpa sengaja, salah seorang peserta mengalami kecelakaan ringan di trust fall.
Satu hal yang membuat jhd sendiri sangat khawatir adalah posnya akh Doni, human building. Kegiatan ini dilakukan di lantai 3 bangunan yang belum selesai (ketinggian sekitar 14 meter dari permukaan tanah), dilakukan tanpa adanya pengaman. Kalau jatuh, bisa dipastikan ‘tak kembali’. Namun pada akhirnya, pos ini tetap selamat, meski 1 orang yang kepalanya agak kena lantai semen, tanpa ada luka.
Seusai shalat zhuhur, jhd dan Medi melakukan penyegaran kepad peserta. Taushiyah singkat sebelum makan siang, diyakini dapat membuat kesan mendalam bagi mereka (peserta), kenapa? Karena, biasanya, kalau perut dalam keadaan kosong, pesan-pesan lebih mudah lengket ketimbang ketika perut dalam keadaan berisi.
Baiklah, kita lupakan tentang kisah sehari itu. Saatnya merenungi makna sebenarnya dari acara itu. Sebenarnya, agenda outing ini diadakan untuk menyemangati kembali para alumni Istana dan alumni mentoring untuk lebih giat lagi mengikuti kegiatan pengajian pekanannya. Di akhir acara, Bapak Dr. rer. nat. Syukri Darajat, M.Si hadir sebagai pembicara “Urgensi Tarbiyah Islamiyah” yang dikemas dalam gaya tutur khas pak Syukri, ohya jangan lupa : Moderatornya adalah jhd.
Penutupan agenda outing oleh akh Rahmat (Penanggungjawab ‘kegiatan’), dengan tekad yang satu, para peserta bertieriak Allahu Akbar, pertanda mereka siap ditarbiyah secara lebih... Semoga.
Dan... begitulah cerita yang mengakhiri kenangan dakwah kampus bagi jhd, mungkin ini adalah kenangan terakhir di saat-saat sebelum meninggalkan Padang kota tercinta. Wajah-wajah semisal Deden, Depit, Rahmat, dll, turut mengantarkan kenangan itu menjadi sebuah motivaror sejati dalam melanjutkan perjuangan dakwah, dimana saja dan kapan saja kita berada.
Sebagai info, jhd bukan lagi ADK, juga bukan ADKP, apallagi ADS, melainkan telah resmi menjadi ADI di bulan Mei 2009. Mau tahu apa itu ADI? Nantikan postingan berikutnya.
2 komentar:
Assalaamu'alaikum..
Subhanallah..
Alhamdulillah..
ALLAHUAKBAR!!
Akhirnya terealisasikan juga agenda kita akh! Syukron Jazakumullah atas kepercayaannya terhadap saya untuk ikut berpartisipasi dalam mengangkatkan acara OUTING FSI FMIPA FARMASI ini.
Mohon maaf atas Ide gila :HUMAN BUILDING di ketinggian 14 meter itu. Benar-benar menantang dan penuh resiko!!
Kapan kita melaksanakannya lagi?
Tetap SEMANGAT!!
Biologist..
Teruji dalam IPTEK
Teruji dalam IMTAQ
Wa'alaikumussalam akh Doni Biologist, hampir setahun berlalu, ana baru melirik kembali postingan ini.
Doa kita semua semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayahNya, karena itu adalah harta kita yang paling berharga.
Posting Komentar