SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Selasa, 29 Juni 2010

PERJALANAN KITA : PANJANG DAN BERLIKU (Bersabarlah!)

Bismillahirrahmanirrahim
Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat hanya tertuju buat junjungan dan panutan kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.

Sahabat dakwahku yang terkasih…
Perjalanan kita adalah perjalanan yang memerlukan energi dan waktu. Berbagai jenis tipe keikhlasan wajib kita berikan, kita wajib mengikhlaskan sebagian harta di jalan ini, kita wajib mengikhlaskan diri bahkan termasuk keangkuhan kita untuk berdiri tegak harus kita ihlas-korbankan. Ketundukan adalah keniscayaan untuk meraih cita-cita mulia kita. Kita tunduk pada manhaj, kita tunduk pada apa yang pernah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sahabat, menyikapi perkembangan zaman yang begitu pesat, kita jangan terbuai oleh godaan setan. Kita harus selalu kuat dan saling menguatkan. Tidak ada kata lemah dalam kamus perjuangan kita.

Adalah sebuah kisah yang mesti kita camkan, tentang fenomena terakhir yang kita cermati bersama, yakni pasca musyawarah para qiyadah kita :

Ketika kita bercita-cita sekian lama menuju Jakarta dari Padang. Perjalanan kita amat jauh, hingga suatu saat ketika kita telah tiba di Palembang, tiba-tiba supir mengatakan kita ke Banda Aceh dan langsung memutar arah sekektika! Banyak penumpang yg tidak paham, protes, bahkan ada yg berniat turun.




Rupanya banyak dari para penumpang yang tidak mengetahui apa yang kemungkinan diketahui oleh supir sebagai berikut :

1. Supir dapat kabar akurat bahwap semua kapal penyeberangan di selat sunda telah disita para bajak laut!

2. Ternyata di Provinsi Lampung sedang terjadi gejolak sosial, setiap orang asing yg lewat selalu dicurigai, ditawan, bahkan tdk sedikit yg digoreng hidup-hidup!

3. Ternyata supir dapat kabar bahwa kota Jakarta sedang dilanda banjir selama sebulan, banyak penduduk yg hanyut terbawa air!

4. Dan segala macam kabar yang membahayakan dan mengancam perjalanan ke depan sehingga cita-cita menuju Jakarta : GAGAL seketika! Inilah yang tidak dikehendaki sang supir.

Tulisan ini adalah kisah yang saya karang sendiri hari ini. Sebenarnya ini bukan kisah yang serta merta muncul, ini adalah hasil perenungan setelah berdiskusi dgn Dr. Badrul M. Kemal (Mantan PR III Andalas) dan tentang analisis cerdasnya mengenai gerakan dakwah di Indonesia. Gerakan dakwah kita selama ini seperti sejarah ercerita, cenderung 'lurus' sehingga musuh sangat mudah menghalangi dan menghancurkannya, sebab mereka dapat memprediksi jalur perjalanan mana yang akan kita tempuh dari Padang menuju Jakarta.


Hari ini, kita harus tunjukkan bagaimana kita berjuang secara CERDAS!!! Strategi perjuangan cerdas dari para Qiyadah kita adalah wajib kita taati sebab "Supir mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh para penumpang". Mari kita dukung, mari kita dukung wahai ikhwah! Bersabarlah hingga antum kelak berkata : "oh, ternyata qiyadah kita benar juga ya..."

Seorang mujahid harus selalu belajar pada firman Allah dan merespon setiap perintah dengan : “Tha’atun wa Qaulun Ma’rufun”, yakni ketaatan dan perkataan yang baik. Seorang mujahid tidak diajari dalam merespon setiap perintah “untuk tidak taat”, seorang mujahid tidak diajari dalam merespon perintah dengan “perkataan yang tidak baik”.


*Status khusus untuk siapapun saudaraku yg masih bimbang, ragu, dan cenderung kurang taat kepada hasil musyawarah. Allahu a’lam…



JHD
Rimba akasia WKS - Lontar Papyrus
Pulp Quality Section (PQ)
Sinar Mas - Asia Pulp & Paper Co., Ltd.

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini