SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 19 Mei 2013

Merisaukan Nikmat


Membaca pesan singkat dari kakanda David Ferry Andrio di facebook dan twitter, “Jangan risaukan nikmat-nikmat yang belum kita miliki, risaulah akan nikmat-nikmat yang belum kita syukuri”, membuat saya ingat akan segala nikmat yang telah Allah berikan. Saya menyesal, saya menyesal karena terlalu risau dengan segala cita-cita. Pesa beliau ini adalah pesan qana’ah sekaligus ajakan syukur bagi setiap hamba Allah beriman. Kita setiap hari berdoa dan meminta terus dengan iringan rasa risau, padahal kita tidak pernah fokus memperhatikan banyaknya nikmat yang kita peroleh secara gratis dari Allah.

Mari sebut saja beberapa di sini, nafas yang dengan teratur kita kelola keluar masuk hidung dan paru-paru, menghirup udara segar oksigen. Kaki dan tangan yang masih mampu kita gerakkan kemana hendak pergi. Makan dan minum yang tak pernah usai, pagi hingga malam. Istirahat yang membuat kita nyenyak dan lupa segala hal. Itu semua nikmat-nikmat yang mungkin sebagian kita anggap sepele, belum kita syukuri dengan penuh. Malah kerisauan terus menerus untuk memikirkan banyak hal yang masih belum kita miliki. Aduh, manusia oh manusia. Marilah kita menyadari bawa siapa yang bersyukur banyak maka akan mendapat banyak berlipat, berlipat, berlipat!

Bersyukur bukan hanya ucap ALHAMDULILLAH, bersyukur itu yang paling utama adalah menunjukkan bahwa kita adalah hamba Allah, tugasnya ada antara lain:
1. Menjadi budak Allah dalam beribadah hanya kepada-Nya, tiada yang lain.
2. Menjadi pemakmur alam yang telah Allah titipkan pada kita, memaksimalkan potensi kebaikan yang kita miliki sehingga terwujudlah pribadi yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Dua hal di atas adalah syukur yang sejati, tidak ada alasan lain untuk menyangkalnya dan sekadar berkata bahwa syukur itu hanya sebatas alhamdulillah. Wahai saudaraku, selamat bersyukur dan mari terus saling mengingatkan!

1 komentar:

Kang alif mengatakan...

Subhanallah. Artikelnya telah mengguggah hati dari lelapnya kealpaan, sudah berapa bnyak nikmat yg kurasakan namun lalay untuk mensyukurinya

8 Tulisan Populer Pekan Ini