SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Jumat, 22 Juni 2007

DA'I atau DAI?

Sahabatku, sejenak kita berpikir. Kehadiran kita di dalam dakwah ini sebagai DA'I atau DAI? Jika kita sadar, memahami, dan mengakui bahwa diri kita hadir sebagai DA'I maka sudah sepantasnya seluruh pergerakan hidup kita selalu berorientasi kepada DAKWAH. DAKWAH...

DA'I, orang yang berdakwah. Orang yang berdakwah akan menempatkan profesi dakwah sebagai profesi utamanya di dalam hidup. Contoh sederhana, PENGAJAR, orang yang mengajar. Orang yang mengajar tentu saja menjadikan aktifitas mengajar sebagai aktifitas utama di dalam hidupnya. Kita bagaimana, wahai sahabatku?

Sahabatku, jika kita yakin dan percaya bahwa kita adalah DA'I maka jadilah DA'I. Oh tidak!!! kita 'kan mahasiswa!!??? Oh, itu bukan alasan untuk menafikan profesi DA'I. Kita DA'I MAHASISWA, DA'I PELAJAR, DA'I PENGAJAR, DA'I untuk, bagi, dan oleh serta apa saja...

Nahnu du'at qabla kulli syai'in...

Sahabatku, jika hal di atas masih belum 'mengakar' di jiwa kita maka kemungkinan besar kita bukanlah DA'I. Kita boleh jadi hadir di dalam dakwah kampus berstatus sebagai DAI (Dadakan Alias Ikut-ikutan). Kemungkinan kita adalah DA'I DAI, orang yang secara mendadak menjadi da'i, ikut-ikutan, tak tentu...) atau kita bukan saja DA'I DAI melainkan murni DAI...
The Real DAI.................................!!!!!!!!!!

Na'udzubillah min dzalika...

SAHABATKU yang shalih...Sekarang, marilah kita jawab sendiri : KITA DA'I atau DAI?

(jhd)

1 komentar:

Kus Habib Amrullah, Ak., CA mengatakan...

Nahnu du'at qabla kulli syai

Kami/kita adalah DA'i sebelum segala sesuatunya.

Mungkin di antara kita ada yang DA'I jadi POLISI, DA'I yang jadi DOKTER, ataupun DA'I yang jadi MAHASISWA, bahkan ada pula DA'I yang PENGANGGURAN (yang terakhir jelas bukan DA'I) karena DA'I pasti sibuk dan tak sempat menganggur, karena AL-WAZHIFATU AKTSARU MINAL WAQTIHA.

8 Tulisan Populer Pekan Ini