SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Senin, 06 Agustus 2007

Perjuangan KPST jhd (Lanjutan)

Sahabat, inilah kisah-kisah terakhir dari perjuangan KPST-ku.

Jumat, 3 Agustus 2007

Hari ini, akhirnya aku mendapat tanda tangan pembimbing KPST di BATAN sebagai bukti pengesahan atas laporan KPST yang telah aku susun. Tanda tangan yang penuh dengan iringan air mata dan darah (o...seram). Setelah berkali-kali berusaha mendapat ACC namun tetap ditolak karena laporan yang aku susun masih belum sempurna alias masih terdapat banyak kesalahan. Sistem penulisan yang kurang mengikuti aturan, tanda baca yang penempatannya tidak tepat, isi laporan yang kurang ini dan itu, dan segala macam kekurangan yang lainnya. Ah, sejenak aku rebahkan bahuku di sela-sela penulisan kisah ini. Alhamdulillah, Laporan KPST-ku akhirnya disetujui dan disahkan oleh pembimbingku, Ibu Torowati, ST (Alumni Teknik Nuklir UGM). Segera setelah mendapat tandatangan beliau, aku segera menuju ruangan Bapak Ir. Bambang Herutomo (Kepala Bidang Bahan Bakar Nuklir PTBN BATAN) untuk mengambil tandatangan beliau. Lega sudah, pikiran dan jiwa terasa ringan tanpa beban.

Setelah menunaikan shalat Jumat, aku langsung menuju Gedung 20 (Tempat Kantor Tata Usaha PTBN BATAN berlokasi). Di sana aku mengambil stempel PTBN BATAN sambil meninggalkan hardcopy laporan KPST-ku di bagian kepegawaian dan dokumentasi ilmiah untuk selanjutnya ditinggalkan di pustaka. Demikianlah kira2 proses akhir pengesahan laporan KPST-ku.

Sabtu, 4 Agustus 2007

Hari ini aku hijrah kembali ke Jakarta setelah kurang lebih selama 1 bulan aku tinggal di Serpong - Tangerang. Di Jakarta aku tinggal di rumah Om dan tanteku di Senen jakarta Pusat. Menurut rencana sebelumnya aku langsung pulang ke Padang hari ini, namun ada hal lain yang masih aku bereskan di Jakarta, so... untuk beberapa hari aku tinggal di Jakarta bersama Om dan tente. O ya, kebetulan tepat pada malam hari bersama Om dan Tanteku, kami menghadiri acara resepsi pernikahan famili yang berasal dari kampung asalku (NIAS SUMUT) di Aula STT (Sekolah Tinggi Teologia) Jakarta, kampus para calon pendeta. Maklum, familiku yang satu ini adalah non-muslim. Pikirku dalam hati, aku menghadiri acara ini untuk menunjukkan bahwa aku ini berjiwa pluralis dan penghargai pluralitas. Ingat, yang aku pemerangi adalah paham pluralismenya saja. Perbedaan adalah hal yang wajar. Bukankah aku ingin menunjukkan bahwa aku adalah DA'I pejuang pewaris Nabi Muhammad 'yang berjiwa pluralis', aku adalah salah satu pejuang piagam MADINAH di negeri ini? Bukankah?....Pertanyaan2 kecilku dalam hati... Meyakinkan kebenaran atas tindakanku. Sahabat, sekedar info, rupanya kampus STT ini adalah kampus bebas rokok! Buktinya aku dapatkan dengan melihat banyaknya tulisan larangan merokok di areal kampus STT. Sebuah pertanyaan bagi kita, bagaimana dengan kampus IAIN atau UIN (baca : kampus calon ulama) di Indonesia? Apakah kampusnya bebas rokok juga?

Kira-kira Pukul 21.00, kami kembali ke rumah om dan tante di Senen. Malam itu juga aku hijrah lagi dari rumah Om tante di Senen menuju rumah keluarga Om dan tanteku yang lain di Sunter Jakarta Utara. Om-ku yang satu ini sering aku panggil dengan sapaan pak talu (Panggilan berbahasa Nias).

Ahad dan Senin, 5 - 6 Agustus 2007

Sahabat, hari ahad aku bersama keluarga pak talu menghadiri resepsi pernikahan lagi, famili yang lain lagi! Lokasinya di Gelanggang Remaja Jakarta Utara. Setelah dari sono, kami jalan-jalan... Aduh asyik memang, tapi... sedikit banyak 'lahwun'nya. sampai pada saat tulisan ini dipublikasikan (ci i lee, kayak orang penting aja), aku masih di rumah pak talu di Sunter Jakarta Utara.

See U next time...

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini