Pacaran, salah satu gaya hidup anak muda zaman yang dipenuhi orang-orang edan, zaman ini tidak edan! Orang-orangnya saja yang banyak edan.... Pacaran, ini adalah gaya setan yang tak laku di atas cerahnya hamburan sinar-sinar kalam ilahi. Meski banyak juga yang fasih menyampaikannya, namun ada juga yang terikat mati di dalamnya.
Berapa banyak? Berapa banyak adik perempuan, anak perempuan, saudari kita yang terperangkap dalam asmara yang bodoh. Tertipu di balik jeruji jebakan arus nafsu, zaman yang menipu. Syukurlah, di sini aku berdiri menjadi pemuda yang perkasa, menentang kebodohan pilu yang melukkai kesucian pemuda-pemuda blo-on zaman ini.
Kepada adik-adikku yang tercinta, juga kepada adik-adik ‘yunior’ wismaku, sering sekali tercurah nasihat-nasihat sepele dari bibir ini : “Janganlah kalian tergoda”. Jangan seperti kumbang-kumbang jalanan yang setiap harinya dekat dengan wanita. Di kelas, di Kafe, di Pasar, di pantai, dimanapun, bahkan di WC, mereka juga masih bernaung di atas kangkangan wanita-wanita tak terdidik. Pacaran, persahabatan antara dua anak manusia yang berlainana jenis, belum menikah, dan bukan pula mahrim.
Pacaran, aku sangat benci dengan istilah itu. Karena itu bukan ciri generasi unggul pada peradaban yang ingin kami bangun dan cita-citakan sejak sekian waktu yang lama, berlalu. Apalagi bila dikaitkan dengan adat minang yang aku kagumi. Wah jauah di lua nan biaso. Pemuda zaman ini, banyak yang tertipu dengan godaan. Tertipu dengan bahasa-bahasa masa depan. Pacaran untuk merencanakan masa depan : OMONG KOSONG. Nah, lucunya,m tidak sedikit juga orangtua yang mendukung model hubungan setanis seperti itu. Tidak jarang dari pacaran, ada kehamilan, tertangkap basah berdua-duaan di tempat sepi, berpegangan tangan, saling ini dan itu. Pacaran telah mengajari seks bebas. Seks bebas di kalangan muslim muda yang seharusnya tak berdosa. Lalu?
Ayo, kepada pemuda yang membaca tulisan ini. Inilah kampanye kebencian kita, kampanye dari generasi Rabbani teruntuk dan kepada mereka yang terkungkung terpenjara di dalam penjara syahwat, walaupun mereka sering menafikan hal ini. Pacaran bukan penerjemahan nafsu syahwatm bukan, bukan, kami berpacaranm yah, sekedar bersahabatsaja, tidak lebih dari itu, ingin punya teman curhat dsb. Dasar setan IBLIS, mana ada iblis yang putus asa menggoda manusia.
Kepada pemuda yang baik hati dan peduli dengan masa depannya dan masa depan ibu dan saudari kandungnya sendiri, kepadamu akau serukan : HENTIKAN PACARAN. Karena ia merusak kehormatan ibumu yang melahirkan engkau dengan susah payah. Hargai perempuan non-mahram sesuai dengan cara yang telah diajarkan TUHANmu kepadamu : yaitu dengan berinteraski dengan mereka, hanya SETELAH menikahinya. itu baru HALAL berpahala!
Oh, pemuda harapan bangsa. Ini untukmu, sebuah nasihat, maka dengarkanlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar