SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 17 Agustus 2008

ESQ Mengajak Kepada 'Kebodohan'

...Lalu apa yang mereka maksudkan? Atau apa yang mereka takutkan bila ESQ itu adalah lembaga dakwah. Sungguh, ini kejahilan yang nyata, dari intelektual muslim abad ini. Takut mengatasnamakan dakwah dan Islam, meninggikan logika dari pada Islam itu sendiri. Walaupun keduanya adalah hal yang beriringan...
Sahabat, don't judge a book by the cover. Sebuah kalimat bijak yang mengajarkan kita untuk tidak menghakimi sesuatu dari pandangan yang sempit. Tapi, saat ini, JHD telah buta karena melihat kebutaan di sekitar. Kebutaan yang diskenariokan oleh intelektual kecil yang merasa besar di hadapan manusia, bila ini adalah fakta, janganlah dinafikan. Memutarbalikkan fakta demi uang, bukan Islam dan Dakwah yang menjadi tujuan. Yang ditinggikan adalah sisi rasionalitas, bukan ketundukan dengan sadar kepada Rabb. Yang ditinggikan secara utama bukanlah Islam dan Dakwah, melainkan atas nama kepemimpinan semu, emosi dan spiritual yang sulit terungkap, yang tak berarah. Entah benar atau tidak, tergantung bagaimana pembaca memahami tulisan ini, walaupun tak sesemuprna apa yang JHD pikirkan. Ini tentang ESQ. Pencetus atau pemilik lembaga ESQ menurut JHD adalah ‘bodoh’, keislamannya tidak sekaffah seperti apa yang diinginkan Al-Qur’an. Bila seperti ini ulasan berikut ini... ‘Pernah dalam suatu kesempatan tertentu, (kalau tidak salah membaca koran, nama korannya pun lupa). Sang pendiri, atau penemu, atau apapun nama atau gelar kebanggaannya, ditanyakan oleh seseorang melalui surat pembaca. Kurang lebih isi pertanyaannya adalah sebagai berikut : ‘Apakah Lembaga ESQ adalah lembaga Dakwah?” Lalu jawabnya apa? ESQ bukanlah lembaga dakwah. Ini kan bodoh, secara ilniah boleh saja diterima, bila ia mampu mengemukakan retorika-retorika logis yang mendukung bahwa ESQ bukanlah lembaga dakwah. Namun menurut Al-Qur’an, apapun ajakan untuk kebaikan adalah dakwah, lembaga yang digunakan untuk mengajak manusia menuju kebaikan adalah lembaga dakwah. Ayo, ‘bolak balik’ lembaran Al-Qur’an surah Ali Imran kalau tidak percaya, cari ayat tentang ajakan berdakwah! Kedua, Dalam kesempatan lain, penulis (JHD) pernah membaca pembelaan semacam ini, entah ini dari members ESQ atau dari para trainernya sendiri. “ESQ Bukan lembaga dakwah, kebetulan para trainer beragama Islam dan konsepnya diambil dari ajaran Islam. Jadi banyak materi yang disampaikan trainer berdasarkan Islam. Namun demikan, training terbuka bagi agama apa saja karena konsepnya bersifat universal. Banyak juga peserta dan alumni yang non muslim”. Kesimpulannya, ESQ bukanlah lembaga dakwah. Weleh, weleh, bila seorang yang mengerti tentang ‘DAKWAH’ maka seharusnya, kalimat-kalimat itu tidak muncul sebagai argumen untuk menyatakan lembaga ESQ bukanlah lembaga Dakwah. Lain lagi dengan pernyataan seperti ini “ESQ Bukan lembaga dakwah, agama, politik,dsb.. ESQ adalah training sumber daya manusia yang berdasar ihsan, iman dan islam.. mengapa di training tersebut banyak ayat al-qur'an, karena al-qur'an mempunyai solusi dari berbagai masalah. Aduh, tambah kacau... kacau banget. Hampir saja muka ini basah oleh kelucuan dari argumen-argumen di atas. Apalagi bila menghubungkannya dengan kalimat islam, iman dan islam. Mungkin juga Rasul ikut ‘tertawa’ melihat umatnya yang semakin sinting dan aneh seperti itu. Seorang yang memahami Islam dan Alqur’an, dakwah dan Kehidupan, Islam dan kepemimpinan, Manusia dan Rabb-Nya, Makhluq dan Khaliq, tidak akan pernah menyatakan kalimat-kalimat seperti di atas. Sekali lagi, apapun ajakan untuk kebaikan adalah dakwah, lembaga yang digunakan untuk mengajak manusia menuju kebaikan adalah lembaga dakwah. Hanya saja, bila yang dikatakan sebagai lembaga dakwah adalah lembaga resmi yang didirikan dengan AD/ART berterakan ‘dakwah’, mungkin ini yang JHD kurang mengerti. Lalu apa yang mereka maksudkan? Atau apa yang mereka takutkan bila ESQ itu adalah lembaga dakwah. Sungguh, ini kejahilan yang nyata, dari intelektual muslim abad ini. Takut mengatasnamakan dakwah dan Islam, meninggikan logika dari pada Islam itu sendiri. Menurut hemat JHD, ESQ adalah lembaga dakwah, bila dilihat dari etimologi faktual qur’ani. Tapi secara legalitas, ESQ bukanlah lembaga dakwah, sebagaimana organisasi dakwah yang ada di seantero nusantara saat ini, atau seperti lembaga dakwah di dalam kampus, dan sebagainya. Namun, yang penting untuk diketahui bahwa model ESQ lebih banyak mengajak pada logika dan penginderaan terbatas, tidak pada kesadaran yang menghujam, atau ajakan kepada kesinambungan iman yang nyata, menurut JHD. Katakanlah ia adalah dakwah modern. Dakwah modern yang tak mau mengaku sebagai lembaga dakwah, baik secara legal atau maknawiahnya! 

5 komentar:

Fajrul Khairati mengatakan...

Assalamu'alaikum

Ana menghargai pendapat antum, hanya saja ternyata tidak semua pendapat antum bisa ana terima, ada banyak hal yang belum antum ketahui tentang ESQ.
Ana harap berilah komentar setelah mengetahui substansi penting yang di dalamnya. jangan lihat luarnya saja atau mengomentari sebuah opini atau pendapat saja. Tapi selami dulu bagaimana ESQ itu yang sesungguhnya.

'afwan jika ada kata yang tidak berkenan. Wassalam

Fajrul Khairati mengatakan...

Assalamu'alaikum

Ana menghargai pendapat antum, hanya saja ternyata tidak semua pendapat antum bisa ana terima, ada banyak hal yang belum antum ketahui tentang ESQ.
Ana harap berilah komentar setelah mengetahui substansi penting yang di dalamnya. jangan lihat luarnya saja atau mengomentari sebuah opini atau pendapat saja. Tapi selami dulu bagaimana ESQ itu yang sesungguhnya.

'afwan jika ada kata yang tidak berkenan. Wassalam

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum, Wr Wb

jadi aneh yah,,,
kenapa jadi dipermasalahkan,,
saya rasa pernyataan anda pun tidak beralasan,,,
soalnya di akhir juga anda tidak konsisten,,,
tidak setuju tapi mendukung,,,
saya yang jadi ketawa bacanya,,

afwan jika ada kata yang tidak berkenan
Wassalam

Anonim mengatakan...

iya, setuju sama komentar yang ketiga. tp its okay lah. Pendapat itu harus dihargai

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Silakan dibaca ulang tulisannya, dipahami. Saya sebagai penulis berkata jujur, ESQ mengajak kepada kebodohan yang saya maksudkan adalah pemikiran "tokohnya" yang sedikit kurang memahami dakwah. Jadi bukan kontennya.

8 Tulisan Populer Pekan Ini