SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Kamis, 21 Agustus 2008

MAKSIAT YANG TERLUPAKAN

Bila kita atau siapapun ditanya tentang maksiat yang menjadikan seseorang sukar memasukkan ayat-ayat Allah ke dalam dadanya.

Bila seseorang ditanya dan memberi jawaban, tentu banyak dari kita atau siapapun yang akan langsung menjawab dengan sederet maksiat-maksiat qubra sebagai jawabannya.

Maksiat ‘gadang’ berupa ZINA (zina mata, hati, telinga, dan zina-zina lainnya), atau maksiat LIDAH yang menjerumuskan diri menjadi ahli ghibah, atau naminah, ataupun fitnah dan semacamnya.

Manarik untuk dilanjutkan, bahwasanya setiap kita selalu membayangkan jawabannya seperti itu...

Memang betul, lalu seperti apakah yang dimaksudkan di sini? Maksiat mana yang terlupa? Terlupa oleh para calon hafizh Qur’an?

Segudang pernyataan, beribu kesal dengan nada mengharu... Waduh, sulit benget sich menghafal Qur’an, baru ajja dihafal kemaren, sekarang udah ilang... ; atau, lho kok gak bisa-bisa masuk nich, udah 2 jam komat-kamit menghafal ayat ini, huh gak bisa masuk-masuk juga...; atau akhi, ana pernah hafal ayat, surah, juz itu dulu, tapi dulu, sekarang... susah... astaghfirullah...” De el el, segala nyata, faktual dan up to date, tentang sulitnya menghafal Qur’an...

Mengapa? Jawabnya seperti yang tadi.. MAKSIAT.MAKSIAT

Lalu, sekali lagi pakai lalu, agar mata melalu-lalang agak lama... lalu apa yang terlupa? Maksiat apa yang terlupa???? Lalu, sekali lagi pakai lalu, agar mata melalu-lalang agak lama... lalu apa yang terlupa? Maksiat apa yang terlupa???? Banyak orang yang ingin menghafal Qur’an namun sangat kesulitan, bagi yang berencana atau memulai menghafal Qur’an, maksiat yang terlupa adalah BACAAN YANG TAK SEMPURNA. Jadi, perlu tahsin untuk menghindarkan maksiat itu. Perlu upaya perbaikan bacaan agar maksiat itu tidak menjadi penghalang bagi niat kita menjadi penghafal Qur;an. Bagi yang bacaannya sudah lancar dan bersih atau agak bersih, jangan malas untuk terus berlatih, mari samakan ‘lidah’ dengan lidah orisinal arabiyah...

Bacaan yang tak sempuran, bacaan yang panjang jadi pendek, pendek jadi panjang, huruf-huruf yang keluar prematur, ini adalah maksiat-maksiat yang tersepelekan, padahal serius di hadapan Allah. Sadarlah saudara-saudara, segeralah bertaubat.

Sepakat para ulama Al-Qur’an mengatakan bahwa setiap orang WAJIB membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar! WAJIB hukumnya, bukanlah tidak serius. Ini adalah ancaman serius bagi yang tak bisa menunaikannya. Sebagai solusinya, hendaklah setiap kita berusaha mencari dan mencari solusi bagi perbaikan bacaan Qur’an kita.

Tidak mengetahui teori tajwid, ini tak apa. Tapi mengamalkan TEORI TAJWID adalah wajib. Ini kepastian. Bagi yang membaca Al-Qur’an dengan tak – tak –tak, alias terbata-bata, apalagi... Walaupun dihargai dengan dua pahala sebagai hiburan bagi kedekatannya dengan Al-Qur’an. Sebagai contoh maksiat ‘sederhana’, teori huruf ra tebal tipis, tak perlu harus dikuasai, huruf lam tebal tipis, tak usah diketahui, namun wajib menyuarakannya ketika membaca Al-Qur’an, ini mutlak tanpa tawar menawar ataupun kelonggaran, WAJIB. Berhati-hatilah...

Maka dari itu wahai..., tiada seorangpun yang melarang kita untuk menyegerakan hadir dalam majlis tahsin Al-Qur’an. Majlis yang akan mengajari dan melatih lidah-lidah kita agar tak bermaksiat sebelum menjadi penghafal Qur’an. Maka dari itu, tiada seorangpun yang meringankan dosa ini kelak, bila maksiat terus berlanjut, dan Al-Qur’an pun tetap di luar kepala. SULIT dan sulit, bahkan semakin sipersulit-Nya.


MAU?

(Lebih lengkapnya, judul tulisan ini adalah MAKSIAT YANG TERLUPAKAN PARA ‘CALON HAFIZH’…)

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini