SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 25 Maret 2012

Berapa Banyak Cabang Ilmu Kimia?

Pertanyaan di atas adalah suatu pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab detil menurut saya, apalagi jika pertanyaan tersebut dilontarkan oleh orang yang memiliki tingkat intelektual tinggi. Ada sebuah prinsip yang harus dijaga oleh seorang intelektual bahwa tidak ada suatu ilmu yang mampu berdiri sendiri sehingga pemisahan-pemisahan itu seharusnya tidak perlu dipersoalkan. Berapapun banyak cabang ilmu kimia, saya pikir tidak akan memberikan pengaruh signifikan bagi sang penanya dan perkembangan ilmu kimia itu sendiri. Namun ada suatu anggapan bahwa dengan memberikan jawaban tentang pertanyaan di atas akan menjadikan seorang yang awam kimia lebih termotivasi untuk dekat dengan kimia. Benarkah demikian? Mengenai ini perlu penelitian lebih lanjut. Saya tidak menemukan literatur penelitian eksperimennya

Yang disebut sebagai cabang ilmu adalah beberapa ilmu-ilmu turunan yang masih terkait secara utuh dan memiliki ketergantungan dengan ilmu induknya. Jika ilmu kimia dianggap sebagai ilmu induk maka akan ada beberapa ilmu-ilmu turunan yang disebut sebagai cabang ilmu kimia. Secara filosofis, hal ini terjadi akibat keterbatasan manusia di dalam mengkaji suatu ilmu sehingga pengkajian mereka semakin sempit dan terbatas. Finitisme atau keterbatasan inilah yang akan mewujudkan suatu pencabangan dari suatu ilmu agar semakin sederhana dan semakin mudah dikelola tentang bagaimana cara mengilmuinya.

Berdasarkan pengalaman pribadi sejak mengenal ilmu kimia dan informasi yang saya peroleh dari beberapa orang para pakar kimia baik dalam maupun dari luar negeri bahwa ilmu kimia secara umum memiliki 5 (lima) cabang utama yaitu: kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika, kimia analitik dan biokimia. Menurut saya yang paling spesial dari semuanya adalah biokimia. Bukan karena itu adalah bidang yang sangat saya minati hingga hari ini, melainkan karena ilmu biokimia itu adalah ilmu kimia yang fokus terhadap makhluk hidup, ilmu kimia yang memiliki hubungan langsung dengan tubuh kita.

Satu hal yang perlu dipahami bahwa lima cabang utama ilmu kimia ini akan saling mendukung dan saling berkaitan antara satu sama lainnya. Secara sederhana saya dapat mengatakan bahwa perbedaaannya terletak pada fokus masing-masing, misalnya kimia analitik memiliki fokus bagaimana menganalisis suatu materi baik secara kualitatif maupun kuantitatif, baik itu materi organik maupun anorganik, baik pada makhluk hidup maupun tak hidup, prinsip-prinsipnya tidak terlepas pada prinsip-prinsip kimia dan fisika. Kimia organik memiliki fokus pada senyawa-senyawa karbon, sementara kimia anorganik fokus pada senyawa-senyawa di luar bahasan kimia organik, kimia fisika fokus pada bahasan-bahasan yang terkait erat dengan ilmu fisika, biokimia fokus pada bahasan-bahasan yang terkait dengan biologi.

Selain lima cabang utama di atas, ilmu kimia juga memiliki ilmu-ilmu cabang lain seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kimia dan teknologi kimia. Saya menyebutkan ilmu-ilmu cabang ini sebagai ilmu cabang yang tidak utama atau katakanlah sebagai ranting ilmu kimia (kalau boleh disebut demikian). Ingat, tidak utama bukan berarti bahwa ia tidak penting, tetapi karena ilmu-ilmu ini lahir dari penurunan kembali dari suatu ilmu cabang. Sebagai contoh biokimia, ini adalah cabang ilmu kimia, biokimia memiliki ilmu turunan seperti biokimia enzim yang lebih dikenal dengan enzimologi, biokimia teknologi atau dikenal dengan bioteknologi, biometrika kimia, biomolekul, kimia kedokteran, dan lain-lain. Contoh yang lain dalam bidang kimia anorganik melahirkan ilmu turunan seperti kimia anorganik fisik, bioanorganik, kimia material, kimia polimer, dan lain-lain.

Contoh dalam bidang kimia fisika seperti kimia teori, kimia termodinamika, kinetika kimia, kimia zat padat, kimia komputasi, kimia surfaktan, elektrokimia, mekanika statistika, spektroskopi, kimia nuklir, kimia kuantum, fotokimia, dan lain-lain. Dalam bidang kimia organik juga terdiri atas kimia organik bahan alam, kimia organik sintesis, stereokimia organik, kimia organik farmasi, dan lain-lain.

Selain diturunkan dari cabang, ada juga ilmu turunan yang berasal dari perpaduan antara dua cabang ilmu kimia dan atau tergantung fungsi-fungsi serta konsep dan cara-cara kreatif mutakhir yang memunculkan suatu turunan ilmu. Di dalam kategori ini seperti dikenalnya geokimia organik dan geokimia anorganik, kimia pendidikan, kimia teknik, kimia industri, kimia atmosfer, kimia lingkungan, kimia hijau, nanoteknologi kimia, petrokimia, dan sebagainya.

Secara umum, apa saja yang diketahui manusia di dalam bidang kimia dan pengetahuan itu bersifat spesifik dan memiliki fokus tertentu, kemudian dibangun atas dasar dan melalui proses ilmiah maka itulah cabang dan ranting ilmu kimia. Dengan demikian kita tidak dapat menyebutkan secara pasti berapa banyak cabang ilmu kimia. Semoga pertanyaan tentang cabang ilmu kimia tidak terulang lagi di lain kesempatan. Terima kasih

1 komentar:

sablon cup mengatakan...

terima kasih artikelnya, sangat membantu.

www.kiostiket.com

8 Tulisan Populer Pekan Ini