Pada beberapa bahasan sebelumnya, kita sudah berkenalan dengan enzim. Dalam kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang klasifikasi enzim. Klasifikasi digunakan oleh para enzimolog (sebutan bagi para ahli enzim atau orang-orang yang memiliki perhatian tentang enzim) yakni untuk mempermudah mengetahui karakteristik suatu enzim. Hal ini dimaksudkan untuk mencari beberapa persamaan di dalam keanekaragaman enzim.
Klasifikasi enzim secara internasional berdasarkan reaksi yang dikatalisis dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Nomor Kelas
|
Kelas
|
Jenis reaksi yang dikatalisis
|
EC 1
|
Oksidoreduktase
|
Pemindahan eletron
|
EC 2
|
Transferase
|
Reaksi pemindahan gugus fungsionil
|
EC 3
|
Hidrolase
|
Reaksi hidrolisis (pemindahan gugus fungsional ke air)
|
EC 4
|
Liase
|
Penambahan gugus ke ikatan ganda atau sebaliknya
|
EC 5
|
Isomerase
|
Pemindahan gugus ke dalam molekul, menghasilkan bentuk isomer
|
EC 6
|
Ligase
|
Pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O, dan C-N oleh reaksi kondensasi yang berkaitan dengan penguraian ATP
|
Setiap enzim yang mengatalisis reaksi tertentu diberikan nama kelas da nomornya. Menurut kesepakatan internasional hanya ada 6 (enam) kelas enzim.
Penggolongan lain adalah berdasarkan keberadaannya, enzim di dalam sel dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu enzim konstitutif dan enzim induktif. Enzim konstitutif merupakan enzim yang tersedia dalam konsentrasi yang relatif konstan, seperti enzim-enzim dalam jalur glikolitik, sedangkan enzim induktif adalah enzim yang ada dalam sel dalam jumlah yang tidak tetap, tergantung ada atau tidaknya induser, seperti enzim polifenol oksidase pada suatu tanaman yang mengkatalisis senyawa fenol, dipengaruhi oleh adanya serangan patogen di dalam tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar