SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 04 Maret 2012

Sekilas Tentang Dunia Transportasi dan Jalan Raya di Jambi


Saya sudah hampir tiga tahun menetap di provinsi Jambi, alhamdulillah. Berbekal ilmu seadanya, serta dengan keberanian tinggi memutuskan hidup di perantauan, melanjutkan perjuangan hidup, kawan!

Dalam masa yang amat singkat itu, saya mengamati beberapa hal tentang kondisi dunia transportasi dan juga jalan raya di provinsi Jambi sebagai berikut:

Pertama, jalan lintas timur pulau sematera yang melewati provinsi Jambi, alhamdulillah banyak orang yang memuji bahwa keadaan jalan yang melewati provinsi ini sangat berbeda dengan provinsi Riau. Meski kata banyak orang, provinsi Riau lebih maju dan kaya dari pada provinsi Jambi, tetapi bila kita berjalan melewati jalan lintas timur sumatera, maka kesimpulan itu akan segera berubah di benak kita. Jambi lebih kaya dari Riau! Hehe…

Kedua, pernahkah Anda mengunjungi kota Jambi? Kota Jambi adalah induk kota provinsi Jambi. Bila kita terbiasa menggunakan jalan raya dengan kedisiplinan yang tinggi, maka pastinya akan terkejut bahkan mungkin sampai jantungan jika menemukan beberapa keanehan di sini. Meskipun Polantas ada di samping, lampu merah pun diterobos dan aman. Hanya sesekali saja kejadian pengguna jalan yang menanggung apes. Mungkin karena faktor X dari pak polantasnya. Di sini ada juga yang tidak menggunakan helm di jalan protokol sekalipun. Saya beberapa kali melihat, meskipun ada polantas, tetap saja dibiarkan. Kesimpulannya adalah, apa? Kalau berkesempatan ke Jambi, tanyakan angka laka lantasnya.

Ketiga, satu hal yang paling penting untuk diketahui bahwa di provinsi luar biasa ini terdapat banyak mobil berplat luar Jambi dalam jumlah yang luar biasa. Sependek pengetahuan saya, kendaraan plat luar Jambi seharusnya tidak boleh berlama-lama berada di Jambi. Ada aturannya. Plat berhubungan dengan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Jika yang banyak memanfaatkan jalan raya Jambi bukan pembayar pajak di Jambi, apakah ini bukan suatu ketidak adilan? Yang banyak adalah plat B, kemudian diikuti oleh plat tetangga seperti BG, BM, BA, BD, BE, BK, dan beberapa plat dari pulau Jawa seperti plat D, F, bahkan AB.

Keempat, kelima, keenam, sebenarnya banyak hal yang ingin disampaikan namun saya malas melanjutkan tulisan ini. Cukup sekian.

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini