SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Rabu, 05 Desember 2007

ANTIOKSIDAN ALAMI SEHAT ALAMI (2)


Ada banyak bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami, seperti rempah-rempah, dedaunan, teh, kokoa, biji-bijian, serealia, buah-buahan, sayur-sayuran dan tumbuhan/alga laut. Bahan pangan ini mengandung jenis senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, seperti asam-asam amino, asam askorbat, golongan flavonoid, tokoferol, karotenoid, tannin, peptida, melanoidin, produk-produk reduksi, dan asam-asam organik lain.
Tumbuhan rempah-rempah sudah sejak lama dikenal kegunaannya untuk manusia, misalnya untuk memberi aroma, rasa pada makanan, untuk obat-obatan, atau memiliki sifat antiseptik.. Hasil penelitian dari beberapa peneliti dunia dan menyebutkan bahwa tumbuhan rosemary dan sage memiliki antioksidan efektif untuk memperlambat kerusakan oksidatif pada lemak babi, begitu pula antioksidan dari tumbuhan thyme, oregano, pala, bunga pala dan kunyit. (Tea Kulsic, 2006). Sementara cengkeh memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi didalam emulsi minyak dalam air dibanding kunyit, bunga pala, rosemary, pala, jahe, oregano, dan sage. Tumbuhan laut yang diketahui mempunyai senyawa antioksidan adalah Gelidiopsis sp. (Wini, 2003)
Keefektifan antioksidan dari rempah-rempah kemudian menarik untuk dicobakan pada berbagai jenis makanan, dan hasil-hasil penelitian tersebut merangsang para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi komponen-komponen aktif dari berbagai jenis rempah (Tea Kulisic, 2006). Senyawa-senyawa fenolik volatile seperti eugenol, isoeugenol, thymol dan lain-lain memiliki aktivitas antioksidan menonjol, namun mereka memiliki odor yang terlalu kuat sehingga membatasi kegunaannya sebagai bahan tambahan pangan. Curcumin adalah antioksidan berwarna kuning pekat yang diisolasi dari kunyit, sementara Capsaicin yang diisolasi dari cabe berasa sangat pedas, warna dan rasa tersebut menyebabkan kurang praktisnya dalam penggunaan. Oleh karena itu, para peneliti kemudian mengalihkan perhatian pada isolasi komponen aktif antioksidan dari fraksi-fraksi non volatile yang memiliki sifat-sifat antioksidan lebih menyenangkan, tidak berbau, berasa dan tidak berwarna. Kemudian lebih lanjut penelitian ditekankan pada senyawa-senyawa fenolik non volatil yang memiliki aktivitas antioksidan (Olivera, 2006).
Daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L) merupakan salah satu rempah-rempah efektif yang telah luas digunakan dalam pengolahan makanan. Oleh beberapa peneliti ditemukan bahwa dari daun rosemary ini telah berhasil diisolasi beberapa senyawa antioksidan yaitu karnosol, rosmanol, isorosmanol, epirosmanol, rosmaridifenol dan rosmariquinon. (Juliani, 2002 dan T. Kulisic, 2006)
Akar jahe (Zingiber officinale Roscoe) biasa digunakan sebagai bumbu atau obat tradisional. Komponen-komponen pedas dari jahe seperti 6 gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan cukup. Dari ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka dari fraksi non volatilnya setelah pemurnian ditemukan empat senyawa turunan gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan kuat. Cabe (Capsicum frutescens L) memiliki senyawa antioksidan yang disebut Capsaicin dan Capsaicinol, sementara dari lada dapat diisolasi lima macam senyawa antioksidan fenolik amida yang tidak berasa pedas serta memiliki struktur kimia yang serupa dengan senyawa piperin yang berasa pedas (Dewi, 2002).
Pada kacang (Arachis hypogea) ditemukan senyawa antioksidan alami taxifolin, dan pada wijen (Sesamum indicum) memiliki antioksidan sesamin, sesamolin, dan sesamol (Sherwin,1990 dalam Wini, 2003). Sementara dari biji bunga matahari dapat diperoleh antioksidan alami turunan asam sinamat, yaitu asam klorogenat dan asam kafeat (Shahidi dan Naczk,1995 dalam Wini, 2003).
Berbagai Kajian tentang antioksidan masih perlu dilakukan mengingat manfaatnya yang besar bagi kesehatan. Bahan-bahan alam dari laut seperti tumbuhan mikro alga dan hewan laut perlu di eksplorasi karena kandungan bio aktifnya terutama antioksidan belum secara tuntas dieksplorasi. Dengan adanya aneka telaah mengenai pemanfaatan tumbuhan tersebut di atas, manusia akan lebih mudah menyongsong sehat alami. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam berbagai tipe tumbuhan dapat diformulasikan dalam bentuk makanan yang nantinya akan bermanfaat bagi kesehatan. 
Sumber Bacaan :
Ardiansyah. 2007. Antioksidan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Sendai Jepang : Laboratorium Nutrisi Tohoku Tohuku
Juliani, H. R. dan Simon, J. E. 2002. Trends in New Crops and New Uses : Antioxidant Activity of Basil. Alexandria (VA) : ASHS Press
Kulisic, Tea et al. 2006. Food Technology and Biotechnology Journal : Antioxidant Activity of Aqueous Infusions Prepared from Oregano, Thyme, and Wild thyme.
Politeo, Olivera et al. 2006. Chemical Composition and Antioxidant Activity of Essential Oils of Twelve Spice Plants. Croatia : Croatica Chemica Acta
Trilaksani, Wini. 2003. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap Kesehatan. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Sarastani, Dewi dkk. 2002. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Biji Atung (Parinarium glaberrimum hassk)
Widjaya, C.H. 2003. Peran Antioksidan Terhadap Kesehatan Tubuh. URL : http://www.healthychoice.com

2 komentar:

obat herbal kanke mengatakan...

apakah anti oksidan bisa dipake utk mengobati kanker?

JHD Musa (jehademusa) mengatakan...

Yap, bisa. setidaknya dapat mencegah kanker, itu berdasarkan beberapa penelitian...

8 Tulisan Populer Pekan Ini