SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Rabu, 19 Desember 2007

HIDUP, REAKSI KIMIA!

Hidup, Reaksi Kimia!

Suatu kebahagiaan besar bagi kita, spesial bagi hamba-hambaNya yang senantiasa berdikir kepadaNya di setiap detik yang kita miliki. Alhamdulillah, syukur luar biasa semoga selalu terucap dari bibir-bibir ikhlas masing-masing kita. Sahabat, pernahkah kita berpikir tentang hidup dengan kehidupan? Sejenak, marilah melepas pandangan kita kea rah layar ini, berpikir dan mengangguk tentang suatu kebenaran. Hidup, Reaksi Kimia!

Mari berpikir :

Hidup, Reaksi kimia, begitulah kami menamakan goresan ini. Entah indah ataupun tidak, itu relatif tergantung bagi siap yang menikmatinya. Hidup, reaksi kimia. Menyatakan tentang kebanggan kami atas ilmu yang pernah kami peroleh. Dalam hal ini, penulis sebagai pribadi yang hampir setiap hari (sejak 3 tahun terakhir) melewatkan hari-harinya dengan segala fenomena tentang kimia. Tentu, selama waktu yang tak terlalu singkat itu mampu mengantarkan kami kepada sebuah perenungan tentang kebenaran. Hidup!

Adalah hidup. Bilamana ia dinamis, aktif, tak statis. Begitulah kami sering mengucapkannya. Sebagai wujud pengukiran tentang kekaguman terhadap hidup. Tentang segala apa yang muncul di dalamnya. Tentang segala proses yang terlibat di dalamnya. Baik secara alami, buatan, atau berada di antaranya.

Sahabat, pernahkah sahabat belajar kimia? Tentu sudah, minimal ketika masih di bangku Sekolah Menengah Atas. Kalaupun tidak, cukuplah pertemuaan ini menjadi kuliah atau pembelajaran singkat tentang kimia, lebih singkat kita menamainya sekali lagi : Hidup, reaksi kimia!

Sebagaimana hidup yang beraneka ibrah dan mau’izhah, reaksi kimia tak kalah hebat dengan hidup. Sangat boleh kita menyamakannya, bahkan mengidentikkan segala hal tentang hidup dengan reaksi kimia. Sejatinya hidup adalah kumpulan gerak-gerak dinamis. Bukan hidup bila ia statis tak bergerak. Tidak hidup bila ia tanpa aksi. Begitulah reaksi kimia, ia merupakan respon terhadap aksi. Aksi-aksi partikel yang bertumbukan secara fisis. Ada aksi yang ‘mewarnai’ sehingga terjadi proses saling ‘bertabrakan’ menimbulkan perpaduan yang secara sistematis. Rumit memang, begitulah hidup, sebagaimana reaksi kimia mengajari kita. Tanpa aksi, tiada hidup, tiada reaksi.

Hidup, reaksi kimia. Hidup menginginkan keseimbangan. Ada proporsionalitas yang perlu diperhitungkan. Ada keadilan yang tak boleh diabaikan. Kesadaran menjunjung tinggi antara hak dan kewajiban. Begitulah kinetika hidup. Begitulah aturan yang teramat perlu diketahui oleh setiap diri. Reaksi kimia juga tak kalah, tiada beda! Reaksi kimia setimbang di saat setiap jumlah pertambahab dan pengurangan berlangsung dalam satu peristiwa. Saling mengurangi dan menambahi, secara proporsional terstandardisasi. Menimbulkan keadaan stabil, tak teragukan. Hanya, kadang gejolak luar, perlakuan lain, dan fenomena sekitar yang sering mengacaubalaukan kestabilan itu. Yah, begitulah hidup. Hidup, reaksi kimia!

Sebagaimana hidup, ada perbuatan ada balasan. Entah saat ini, nanti, atau kelak. Yang pastinya adalah adanya pembalasan. Tergantung ketetapanNya dan faktor-faktor lain yang berpengaruh. Begitulah reaksi kimia, ada reaktan, ada produk. Ada zat yang bereaksi, pasti ada hasilnya. Zat yang bereaksi membuahkan produk. Cepat atau lambatnya ditentukan oleh variabel yang terukur. Kecepatan reaksi! Kadang ditambahkan katalis. Mengurangi energi aktivasi. Begitulah hidup, katalis-katalis hidup berupa semangat yang lahir dari motivasi. Motivasi itu datang dari eksternal. Motivasi internal adalah modal, bukan variabel pendukung. Katalis adalah pendukung cepatnya, bukan bagian dari reaktan, dan tidak juga bergabung dalam produk. Ia berdiri sendiri. Kadang memberi kekuatan dahsyat, kadang juga sedikit, bahkan tak berarti sama sekali... kalaupun ada, sangat sedikit. Tapi yang jelas ada pengaruhnya. Begitulah kami menganggapnya sebagi sebuah motivasi ekternal yang memberi pengaruh besar bagi hidup.

Hidup, reaksi kimia! Sahabat, sederhana sekali kami berpikir. Tapi memang begitulah kenyataannya. Kelemahan cara memandang membuat kami menuju pada sebuah kesimpulan bahwa hidup adalah reaksi kimia. Jadikanlah anda bernilai, ibarat reaksi yang memproduksi zat istimewa berharga. Jadikanlah hidup anda setimbang, tanpa menzhalimi hak dan menelantarkan kewajiban. Ia ibarat reaksi setimbang yang luar biasa! Stabil dan selalu berada pada keadaan konstan. Keadilan selalu bersamanya, begitu semestinya hidup. Tambahkanlah katalis dalam reaksi kimia hidup yang kita miliki, niscaya manfaatnya akan terasa amat menggugah hasil akhirnya. Motivasi eksternal, katalis, ia mengantarkan kesuksesan bagi kita. Semoga!

Inilah goresan tak bermakna yang turut memperbanyak literatur tak istimewa sepanjang sejarah yang berlalu. Inilah tulisan yang tak berwarna, pudar tak bernilai, meramaikan kemewahan peradaban sejarah melalui tulisan. Cukuplah, ini adalah kesimpulan pribadi kami..., tentu, masih banyak yang perlu ditambahkan!

Hidup, reaksi kimia!

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini