SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Senin, 17 Desember 2007

Mengakhiri ISTANA + EKSTRIM 2007

Kami telah berikhtiar dengan baik. Hasilnya bukanlah substansi pembicaraan, yang penting bekerja dulu. Segala upaya, potensi pribadi telah dikerahkan untuk sebuah kaderisasi tahap awal bagi mahasiswa FMIPA 2007. Biarlah hidayah itu mutlak hanya kuasa Allah. Begitulah kira-kira harapan para “kaderisator” dalam penutupan acara sekaligus pelantikan peserta Islamic Training in Nature (ISTANA) Forum Studi Islam FMIPA UNAND. Acara Penutupan/Pelantikan ISTANA kali ini diberi nama EKTRIM (Eksplorasi dan Travelling Muslim).


Hidayah adalah kuasa mutlak Allah semata. Sembari mengutip Q.S. 28 : 56, “Innaka Laa Tahdii Man Ahbabta, Walakin Allaha Yahdii Man Yasya, Wa Huwa A’lamu bilmuhtadin : Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak mampu memberi hidayah (sekalipun) bagi orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah, dan Ia tahu siapa yang pantas diberi hidayah”. Ayat ini menegaskan pada kita bahwa seorang manusia, bahkan Rasulullah sekalipun, tidak mampu memberi hidayah. Sejatinya, hidayah itu hanya ada di genggaman Allah saja. Kita hanya sebagai perantara, ISTANA, atau segala yang ‘lain’lain’ hanyalah wasilah untuk menghantarkan hidayah itu.

Adik-adikku yang dirahmati Allah, begitulah kira-kira kalimat salah seorang ikhwan pada saat acara penutupan sekaligus pelantikan peserta ISTANA pada hari Ahad kemarin (16 Desember 2007), bertempat di Taman Hutan Raya Bung Hatta. Sungguh kita telah menyadari bahwa sebagai pemuda Islam yang sejati, seharusnya bersedia sepenuh hati dengan totalitas yang amat sangat, untuk menghibahkan dirinya di jalan Allah. Ikutilah kakak-kakak (senior) yang telah lebih dahulu berada di wajihah FSI FMIPA UNAND, yang telah lebih dahulu menghibahkan dirinya di jalan Allah… Serangkaian kalimat yang mengundang gerak batin adik-adik peserta ISTANA 2007 tahun ini. (Pen : Aduh, hebat juga ya kalimatnya… HIBAH di jalan Allah…, Hayooo… siapa yang masih belum jadi HIBAH?).

Hari itu adalah hari yang bersejarah bagi FSI FMIPA UNAND, minimal bagi pengurus 2007/2008. Jikalaupun tidak, maka cukup para malaikat saja yang menjadi saksi atas sejarah yang terukir hari itu. Beberapa ikhwan yang hadir pada acara itu, Rahmat Firdaus, ketua Umum FSI FMIPA UNAND 07/08 didampingi 2 (dua)orang pengurus Dep. Kaderisasi sekaligus sebagai INSTRUKTUR (Iwan Apriono dan Medi Prasetia) tampak sangat bersemangat mengarahkan adik-adiknya. Selain itu hadir juga Saepullah, Muhammad Faisal, Jul Hasratman, dan Supadilah. Seluruh ikhwan selain peserta berjumlah 7 (tujuh) orang, suatu jumlah yang patut dipertanyakan terhadap lembaga besar FMIPA sekelas FSI… Allahu a’lam, mengapa begitu sedikitnya yang hadiiiiir, hanya Allah yang tahu.

Meski dengan keterbatasan kuantitas panitia pelaksana (…Perlu diingat, panitia pelaksana (ikhwan) tidak menampakkan batang hidup satupun!!! Alasan ketidakhadiran panitianya memang sangat logis, natural, dan ilmiah), ternyata acara pada hari itu sukses juga. Adapun rangkaian acaranya : Outbond, Petualangan Mencari Skraft ISTANA 2007, dan Barongsai khas FSI FMIPA UNAND, telah menyempurnakan aacara pada hari itu. Kita bersyukur pada Allah, walaupun dengan keterbatasan akhirnya Allah menampakkan kuasanya dengan sebiah kesuksesan yang patut diacungi jempol… Peserta merasa puas dengan acara ISTANA, tanpa keluhan, tanpa kecewa… Yang peling pentin, bila ikhlas telah mengawali langkah pada hari itu, Allah tanpa 'segan' memberikan gelar PAHLAWAN bagi 3 (tiga) orang pengurus 07/08 (Rahmat, Medi, dan Iwan)… “Sungguh, pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang di tengah keterbatasan…”.

Mengakhiri goresan ini, kami hanya berdo’a semoga kekuatan akan selalu berpihak bagi jiwa-jiwa yang ikhlas di jalanNya. Bukan bagi mereka yang hadir di kala keramaian ada, hilang di kala kesunyian tiba… Semoga kita tetap berada dalam golongan yang dipilih Allah hingga finalnya perjuangan. Allahu Akbar!

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini