Banyak para pakar mengatakan bahwa manajemen adalah seni. Katakan saja seni mengelola lebih tepat. Demikian juga hafalan (baca : hafalan Al Qur’an). Ia ibarat sebuah aktivitas yang perlu dikelola dengan baik, dimenej dengan teratur dan tidak seramp-angan. Terlebih ia adalah sebuah cita-cita mulia yang bila ditetapi akan membuahkan kerahmatanNya. Untuk itu, kita membutuhkan sebuah pola manajemen yang praktis untuk mengelolanya. Yang dimaksud dengan pola manajemen praktis itu dapat berupa tips mudah menghafal Qur’an. Penulis sendiri memiliki tips tersendiri agar ayat/surah yang sudah dihafal tidak mudah terlupa. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Kita harus menyadari bahwa itu memang sunnatullah! Segala yang bernilai BAIK di mata Allah umumnya sangat penuh dengan rintangan dan ujian. Jadi, tidak mudah... Untuk itu ketika kita memiliki hafalan Qur'an, niatkan diri sepenuh mungkin bisa ikhlas lillahita'ala dan siap menghadapi seberat apapun rintangan dan ujian tersebut.
2. Selalu mengulang-ulang hafalan (Muraja'ah). Sebaiknya dilakukan dengan bantuan orang lain. Boleh juga dengan memutar kaset2 murattal/format MP3 yang bertempo cepat. Ketika mengulang hafalan, perhatikan dengan benar kebenaran ayat yang sudah dihafal. Jangan sampai menghafal yang salah.
3. Biasakan ketika menghafal Qur'an kita memiliki irama tertentu. Maksudnya, untuk ayat atau surah atau juz tertentu yang kita hafal, kita memiliki irama spesifik. Bisa dengan irama yang kita ciptakan sendiri (irama khas pribadi) atau mengikuti irama para syaikh hafidzh Qur'an seperti Syaikh Musya'ari Rasyid atau Syaikh Al Ghamidiy. Dengan memiliki irama, hal ini akan memudahkan untuk mengingat-ingat kembali ketika nanti kita mengalami 'lupa-lupa ingat'. Silakan dicoba... Perlu juga diperhatikan, irama hanya untuk membantu...! Jangan sampai ketergantungan dengan irama. Penulis memiliki salah seorang sahabat Qur'an yang ketergantungan irama.
4. Selalu berdo'a kepada Allah agar diberi kemudahan untuk mampu mengahafal firmanNya. Permohonan seorang hamba yang ikhlas pasti dikabulkan oleh Allah. Tapi syaratnya harus ikhlas, namun kalau kita tidak ikhlas, bukan dipermudah malah dipersulit...
5. Jangan banyak MAKSIAT. Titik!
Banyak para HafidzhulQur'an berkata bahwa mempertahankan hafalan lebih susah daripada menghafal yang baru. Untuk itu kita harus berhati-hati ketika sudah memiliki hafalan. Tolong dijaga terus ya... Wallahu a'lam bishshawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar