Aku kira fajar itu telah terbit, sebab ada bunyi jangkrik meramaikan di akhir malam. Ternyata aku hanya mimpi, gelapnya malam terus membayangiku.
Aku kira malam telah berlalu, berharap siang kutemui, padahal hanya cahaya lampu redup yang kusaksikan, aku tak tahu ini, pedih ragaku.
Aku berjalan dengan kaki gemetar, berhati-hati, luka masa silam berkepanjangan telah mengukir trauma, membekas, benarkah? Aku pun tak paham.
Aku nyaris tenggelam dalam mimpiku. Tak ada yang menoleh, sendiri saja aku berjuang. Di tepian aku masih lemas, aku bangkit tetap saja sendiri.
Aku terjatuh, bahkan pingsan,tak lama kemudian aku melihat banyak orang ramai mengelilingiku, berdoa. Ah, ini cuma mimpi, ajalku belum tiba.
Tadinya aku berpikir bahwa dunia adalah tempatku mengadukan kepedihan. Walau dunia tampak mempesona, sangat membuat hatiku tertarik kepadanya. Aku salah.
Bagaimanapun ia mempesona di jiwa, tetap saja hanya Allah yang patut aku jadikan pengharapan. Hanya Allah. Keabadian negeri akhirat dalam bahagia aku berangan, itu saja, satu pilihanku.
Rabu, 18 Mei 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
8 Tulisan Populer Pekan Ini
-
Pengantar Sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan menyelenggarakan pelatihan dan edukasi internal Sistem Jaminan Halal (SJH) setida...
-
Ini adalah catatan kesimpulan saya (untuk sementara) tentang beberapa pengertian kata-kata yang umumnya digunakan dalam kehidupan ilmia...
-
Saya akan mencoba menjelaskan perbedaan antara AUDITEE, GUIDE, AUDIT TEAM dan OBSERVER di dalam dunia audit sistem manajemen. AUDIT...
-
Jika sebuah judul sebuah tulisan berbentuk kalimat tanya maka otomatis isi tulisannya adalah memberi jawaban. Ini tentang pilihan antara ...
-
Akhi Anta Hurrun, ya, sebuah nasyid khas Tarbiyah yang begitu menyentuh para aktivis. Setelah sekian lama mencari nasyid itu, ternyata denga...
-
MBOS atau Management by Olympic System atau dikenal dengan Olympic Management System, adalah sebuah management system yang digunakan oleh se...
-
Membaca pesan singkat dari kakanda David Ferry Andrio di facebook dan twitter, “Jangan risaukan nikmat-nikmat yang belum kita miliki, risa...
-
Saya yakin banyak di antara kita yang menyukai murattal. Irama yang mudah diikuti. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Bacaan ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar