Ini adalah sepotong taushiyah atau nasihat
sederhana bagi siapapun mereka yang dilanda musibah. Tak ada maksud untuk
menunjukkan bahwa diri penulis adalah orang yang paling tegar. Bisa saja kita beberapa
kali diberikan musibah, menangis, sedih, itu biasa dan wajar. Akan tetapi hal
yang paling dilarang adalah ketika kita menunjukkan sikap “tidak terima” atas
musibah yang Allah berikan kepada kita.
Ini beberapa hal yang menjadi
ceramah singkat atau sebut saja kultum (kuliah tujuh menit) yang dapat
disampaikan sebagai penguat diri siapapun yang ditimpa musibah. Tujuannya
adalah agar mereka dapat bersabar atas musibah yang telah terjadi.
Pertama, yakinkan diri bahwa Allah
adalah satu-satunya yang maha kuasa, maha mengetahui, maha memiliki dan maha
berkehendak. Segala sesuatu musibah terjadi atas izin-Nya dan Ia lebih tahu
daripada kita tentang segala kehendaknya yang berlau atas kita.
Kedua, diri harus siap apabila
ditimpa musibah. Itulah sebabnya tatkala kita mengetahui musibah terjadi, kita
disyariatkan untuk membaca kalimat: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,
sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kita kembali. Al
Quran menuntun kita bahwa seluruh yang kita miliki, termasuk nyawa kita, adalah
milik Allah, sejatinya bukanlah milik kita. Kapan saja Allah mau ambil, itu di
luar dari kemampuan kita.
Ketiga, harus selalu berdoa kepada
Allah agar Allah mengganti musibah dengan ampunan dosa, pahala dan kebahagiaan
dari arah yang lain. Kemudian Allah mudahkan kita untuk keluar dari trauma atas
musibah yang menimpa, Allah percepat kesembuhan luka.
Keempat, selalu memperbaiki keimanan
diri kepada Allah dan Rasul-Nya, melakukan taubat dengan sungguh-sungguh atas
kelalaian masa lalu kita, beribadah dengan benar, melakukan hal yang bermanfaat
bagi orang lain, berjihad dengan sepenuh hati, baik dengan harta bahkan jiwa.
Berharap hanya kepada janji Allah, yakni surga yang telah dijanjikan bagi
mereka yang beriman, beramal shalih, serta berjihad dengan jihad yang sesungguhnya.
Mari berbahagia wahai saudaraku.
Lupakan duka, sambut hari esok yang lebih. Ingat bahwa Allah mengetahui kondisi
perasaan kita hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar