Beberapa waktu yang lalu ada seseorang menyengajai datang bertemu saya untuk berdiskusi tentang karamah dan seputar tenaga dalam. Ia bertanya tentang adanya informasi yang menyebutkan bahwa tenaga dalam itu ada dunia jenis berdasarkan sumbernya yakni hitam dan putih. Kalau hitam berasal dari jin dan kalau putih berasal dari Allah.. Tenaga dalam putih dikaitkan dengan karamah, biasanya dimiliki oleh para wali Allah.
Mari kita bahas secara singkat pernyataan tersebut di blog ini.
1. Dahulu kala, para wali Allah memang dikabarkan memiliki karamah. Mereka memilikinya bukan karena mereka mengupayakannya atau meminta-minta kepada Allah dengan ritual tertentu agar mereka diberi karamah oleh Allah. Kalau manusia sekarang malah minta karamah, fokusnya ke situ.
2. Ada manusia gila karamah, mereka memperdalam ilmu tentang tenaga dalam putih yang mereka anggap berasal dari Allah. Mereka menyengajai ritual tertentu, berdoa minta karamah, ada yang berpuasa, ada yang komat-kamit mulutnya membaca mantra berbahasa arab yang ia sendiripun tidak tahu artinya.
3. Padahal mantra-mantra itu sebagian atau seluruhnya adalah buatan manusia, sebut saja mantra setan. Agar lebih keren dan terkesan islami maka dilafalkan dalam bahasa arab. Beberapa di antaranya justru mengundang jin dengan memanggil-manggil nama-nama jin itu satu persatu.
4. Banyak yang tidak sadar dengan mantra yang dipakainya. Dikira itu Al Quran dan Hadits, padahal hanya mantra buatan manusia, atau mantra yang dibuat oleh manusia yang mengakui dirinya sebagai orang spesial, mengakui dirinya sebagai wali Allah yang punya karamah.
5. Ada yang rutin habis shalat fardhu membaca mantra buatan itu. Niatnya agar terlindung dari keburukan, terpelihara dari kejahatan yang akan menimpanya sewaktu-waktu. Niatnya agar ia tahan bacok atau membuat orang yang berniat jahat kepadanya terlempar secara otomatis, hehe...
6. Dangkalnya pemahaman agama, membuat orang-orang ini semakin jauh dari Allah. Saking tahan bacoknya, bisa jadi malaikat maut pening juga ya, mikirnya: waduh orang ini tahan bacok, nyawanya susah banget dicabut.
7. Kita ini sudah bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya. Ini kalimat pengunci. Tidak boleh ada yang ketiga. Tidak boleh menghadirkan jin atau kekuatan-kekuatan supra natural lainnya.
Bagaimana cara meminta perlindungan yang benar ?
Caranya ya hanya melalui memperkuat kedekatan kepada Allah. Mengerjakan amalan-amalan sunnah yang telah ditetapkan oleh Allah melalui tuntunan Nabi Muhammad SAW. Kalau saja Nabi mengajarkan ilmu tahan bacok, maka tentu saja para sahabatnya tidak ada yang mati di medan perang karena tertusuk panah musuh Islam. Kalau saja setiap muslim diajarkan untuk memiliki "tenaga dalam", kemudian punya kekuatan fisik di atas manusia biasa, di luar logika, lalu untuk apa ada fadhilah mati syahid???
Mari kita ingat kembali sebuah hadits shahih dari Nabi Muhammad SAW: Barang siapa mengamalkan suatu amalan sedangkan itu bukan tuntunan yang kami perintahkan maka amalannya itu akan tertolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar