Koordinat habitasi dapat kita uraikan berdasarkan asal katanya. Koordinat dan habitasi. Koordinat kita sempitkan menjadi koordinat tiga dimensi milik kartesian yang umumnya dikenal sebagai X, Y, Z. Sedangkan habitasi mungkin kita maknai sebagai tempat berdiam yang general. Kita lebih familiar mendengar habitat. Tentu saja telah diketahui sebelumnya adalah habitat merupakan posisi yang biasanya suatu makhluk hidup berada, hidup nyaman beraksi, dan menjadi. Seluruh pemaknaan di atas akan bergabung membentuk istilah koordinat habitasi. Titik-titik yang menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, ditinjau dari segala aspek, tentu... aspek konkrit yang dapat menjelaskan apa adanya kita.
Kadang, para pakar perilaku dan kejiwaannya lebih mengarahkan permasalah ini ke dalam tampilan-tampilan motorik saja seperti perilaku dan cara-cara beradaptasi fisikal. Namun tidak tertutup kemungkinan ia akan ditinjau dari segi tampilan artistik, dan sebagainya.
Aneka ide tentang pola perilaku yang menggambarkan kebiasaan telah banyak diterangkan dalam beberapa sumber literatur, literatur Islam kah atau yang lainnya . Bahkan tak jarang, literatur berpaham sekularis pun mengungkap tuntas hal ini. Kesadaran akan urgensi perilaku telah menjadi perhatian di era ini. Lihat saja beberapa perusahaan internasional saat ini, yang dikelola secara non-islami pun berlomba-lomba mengungkap secara jauh tentang kesadaran berperilaku yang benar dan bermutu.
A small truth to make life 100 %. Sebuah pertunjukkan atraktif yang memberikan kesadaran akan pentingnya memiliki attitude (perilaku) yang baik. Caranya, huruf A – Z dalam abjad latin akan diberi nilai berdasarkan urutannya, A = 1, B = 2, C = 3, D = 4, dan seterusnya hingga Z = 26. ATTITUDE, ternyata fantastis… Ia mampu memberikan nilai 100 setelah dijumlahkan nilai dari masing-masing huruf pembentuknya. Dalam arti bahwa ATTITUDE (perilaku / kebiasaan) mampu menjadikan hidup kita 100 % luar biasa. Walaupun perhitungan-perhitungan itu hanya kebetulan saja.
Kembali lagi pada koordinat habitasi. Ia akan menggambarkan posisi hidup kita terhadap beberapa sudut pandang. Walaupun secara ilmiah hanya 3 sudut pandang, XYZ, namun pada hakikatnya ia akan melebihi dari ketiganya. Tak terbatas, tidak hanya 3 sumbu, tidak hanya 3 dimensi. Bila masing-masing diri pribadi dievaluasi, kuesioner berjalan diedarkan untuk mengtahui siapa diri kita sebenarnya, tentu sangat mudah. Lingkungan akan berkata jujur tentang siapa diri pribadi kita menurut sudut pandang dari tiap responden. Ini melambangkan arah dari XYZ. Secara umum mereka akan menggambarkan pola perilaku kita! Maka kesadaran yang penuh untuk memperbaiki koordinat habitasi secara seimbang adalah mutlak bagi hidup kita untuk mencapai kesuksesan 100 %.
Penulis berpikir bahwa koordinat habitasi sebagaimana koordinat kartesian XYZ, yang memiliki titik pusat, titik (0,0,0). Dalam koordinat habitasi titik itu diterjemahkan sebagai titik pusat kehidupan kita. Titik (0,0,0) dalam koordinat habitasi adalah dimensi ruh, dimensi pusat, tersuci yang ada dalam diri kita. Ia adalah titik yang berasal dari nur ilahi. Satu yang penting diingat adalah kita harus memiliki kesungguhan dalam harmonisasi dan keseimbangan koordinat habitasi tersebut, yaitu dengan memperhatikan titik (0,0,0). Ia adalah nurani. Ia adalah ruh. Perbaikilah ia untuk mencapai hidup 100 %.Sehingga sudut pandang manapun, XYZ, bahkan lebih dari itu akan melihatnya secara seimbang, sungguh indah!!!
Namun yang penting di sini adalah bagaimana kita sadar dan bagaimana kita menjadi… Bukan sekedar menggunakan otak semata. Semoga bermanfaat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar