SELAMAT DATANG DI SITUS BLOG HADZIHI SABILI - JEHADEMUSA

Minggu, 27 Januari 2008

Menyambut Hafalan Baru (Bagian I)

Pertama, sebelum memasukkan hafalan baru atau hafalan yang akan dihafal, pastikan hafalan yang lama sudah dimurajaah (diulang-ulang) terlebih dahulu. Teksnya sudah mantap, urutan ayat dan letaknya juga telah terekam dengan baik. Jangan sampai hafalan baru datang, hafalan lama hilang. Ini bisa saja terjadi karena kesamaan-kesamaan konteks ayat, urutan nomor dan letak, antara ayat yang lama dengan yang baru.

Kedua, hafalan yang akan dihafal sebaiknya dikenali dulu. Jangan sampai hafalan yang akan dihafal adalah ayat-ayat yang asing, jarang terdengar oleh mata pendengaran penghafal. Cara terbaik untuk lebih familiar dengan hafalan baru yakni dengan sering-sering mendengarkannya terlebih dahulu sebelum benar-benar memindahkannya ke dalam dada. Gunakan media pembantu seperti tape recorder, MP3 Player, dan sebagainya. Ulangi terus proses pengakrabannya, hingga ia ‘samar-samar terhafal’ di dalam ingatan.

Ketiga, persiapkan ruhiyah. Proses menghafal bukan sekedar merekam ke dalam ingatan, lebih dari itu. Ia melibatkan unsur spritual penghafal. Kesiapan ini sangat penting untuk diperhatikan untuk mengharapkan kemudahan dari Allah SWT. Jauhi maksiat, karena maksiat akan mengotori hati, bahkan mengundang murka Allah, sebaliknya pertolongan akan semakin jauh.

Keempat, jangan lupa berwudhu. Ini sering dilalaikan ketika menghafal. Wudhu’nya asal ‘nempel, tidak diikuti dengan kesungguhan mensucikan diri karena Allah. Allah itu suci, dekat dengan yang suci. Bila kita suci, pasti Allah itu akan ‘mendekat’, kelancaran ikhtiar dengan mudah kita raih.

Kelima, kondisikan ruang dan waktu. Memang, setiap orang berbeda-beda kondisi yang diinginkan ketika ingin menghafal. Ada beberapa yang menginginkan kondisi yang tenang, tempat yang sepi. Akan tetapi ada juga yang tidak terlalu mempedulikan hal itu. Terserah, sesuai dengan sikon ruang dan waktu yang kita inginkan masing-masing. Yang penting hasilnya maksimal. Namun, kondisi ruang yang terbaik adalah bersih dan suci, serta waktu yang tenang dan istimewa untuk beribadah. Ketahuilah bahwa menghafal adalah ibadah! Maka beribadahlah di tempat dan waktu yang sangat dikehendaki oleh Allah.

Keenam, selamat mencoba, ingat : “Nikmati setiap proses menghafal, baik suka maupun dukanya.”

Catatan : Hafalan = Hafalan Al-Qur’an

Tidak ada komentar:

8 Tulisan Populer Pekan Ini